Jayapura, Jubi – Wakil Kepala Kepolisian Daerah atau Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat menyatakan pelaku teror di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, memanfaatkan situasi malam hari untuk melancarkan aksi mereka. Ia menyatakan insiden penembakan warga sipil dan pembakaran gudang penyimpanan beras pada Rabu (23/8/2023) berkaitannya dengan rentetan aksi kekerasan sebelumnya.
Hal itu dinyatakan Brigjen Ramdani Hidayat di Kota Jayapura, Papua, pada Kamis (24/8/2023). Menurutnya, kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sebagai terduga pelaku kekerasan biasanya melancarkan aksinya pada pagi, siang dan sore hari.
“Dulu kelompok itu melakukan aksi di pagi, siang, dan sore. Tapi kali ini menyasar pada waktu malam hingga dini hari. Aparat keamanan tentu akan mengubah pola penanganan,” katanya.
Ramdani menduga sejumlah aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Puncak dilakukan kelompok Numbuk Telenggen.“Kami ingin menjaga ketertiban masyarakat berjalan normal, dan bisa melaksanakan aktivitas tanpa dihantui rasa takut,” ujarnya.
Ramdani mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hari jika beraktivitas, sebab aksi kekerasan akhir-akhir ini kerap terjadi pada malam hari. “Imbauan kepada masyarakat sudah kami sampaikan terus menerus. Kelompok itu merubah kegiatan mereka. Patroli akan dilaksanakan rutin, apalagi pada jam malam [saat] masyarakat istirahat,” katanya.
Pada Rabu (23/8/2023) kelompok orang yang diduga anggota TPNPB menembak seorang warga sipil bernama Lukman Ahmad (32) di Komplek Pasar Tradisional Ilaga sekitar pukul 18.40 WP. Kelompok yang diduga sama juga membakar gudang beras Pemerintah Kabupaten Puncak di Kampung Jenggerpaga, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
Akibat serangan itu, Lukman Ahmad mengalami luka di bagian pelipis mata tembus hingga kepala belakang. “Korban sudah dievakuasi ke Timika, Ibu Kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, untuk menjalani perawan medis,” kata Kepala Kepolisian Resor Puncak, Kompol I Nyoman Punia. (*)