Sentani, Jubi – Tokoh Gereja Papua, Benny Giay, mengatakan sistem dan pemerintah sipil di Indonesia khususnya di Papua, dalam rentan tiga setengah tahun ini tidak berjalan dengan baik, sebab diambil alih oleh sistem militerisasi di seluruh wilayah.
Dengan sistem militer, kata Giay, seluruh proses pelayanan publik tidak akan berjalan dengan baik kepada masyarakat sipil, yang juga sebagai penerima manfaat atas seluruh program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
“Dalam kondisi ini, seluruh masyarakat di Papua harus menerima kenyataan bahwa situasi seperti ini di bawah kendali negara [atau] oleh militer,” ujarnya, di sela-sela kegiatan diskusi dalam rangka memperingati Hari Pengungsi Sedunia yang dilaksanakan di Aula STT Walterpost Sentani, Selasa (20/6/2023).
Giay juga meminta kepada masyarakat Papua yang wilayahnya sudah diduduki oleh militer Indonesia, untuk tidak berbuat gerakan tambahan. “Hal-hal ini yang bisa menjadi legitimasi negara untuk terus mengirim pasukan militer lebih banyak ke Papua,” katanya.
Menurutnya, pasukan militer dari sejumlah angkatan yang diturunkan ke Papua saat ini, sudah lebih banyak dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebelum adanya Daerah Otonomi Baru (DOB). Selain militerisasi, ada banyak penduduk baru yang datang dari luar Papua, dan menduduki wilayah yang sudah terbagi berdasar DOB yang dibentuk.
“Tentunya ada gesekan-gesekan yang terjadi antara masyarakat lokal dan pendatang. Kondisi seperti ini juga menjadi ancaman, juga menjadi perhatian pemerintah pusat untuk datangkan militer ke Papua,” ucapnya.
Untuk itu, ia berharap agar masyarakat Papua selalu memperhatikan apa saja yang sedang terjadi dalam tiga setengah tahun berjalan ini. Bisa jadi ini peringatan Tuhan kepada semua, bahwa Papua sudah tidak sama dengan waktu dan tahun-tahun sebelumnya.
“Semua yang terjadi saat ini karena tanah, oleh sebab itu saya tegaskan di sini agar tanah jangan dijual, kalau bisa bikin pagar sedikit agar dari tanah yang kita punya ini bisa digunakan dan diolah, yang mendatangkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi keluarga kita semua,” ujarnya. (*)