Jayapura, Jubi – Tim Disaster Victim Identification atau DVI Kepolisian Daerah Papua pada Rabu (28/6/2023) telah mengambil sampel darah keluarga korban jatuhnya pesawat Semuwa Aviasi Mandiri atau SAM Air. Pengambilan sampel darah itu dilakukan untuk mempermudah Tim DVI mengidentifikasi para korban.
Pesawat SAM Air dengan call sign PK-SMW jatuh di Gunung Mabualem, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, pada Jumat (23/6/2023). Pesawat itu dipiloti Hari Permadi, dengan kopilot Levi Murib.
Dalam penerbangan itu, ada empat orang penumpang, yaitu Petrus Kepno, Ebeth Halerohon (29), Tromina Halerohon (17), dan Roni Halerohon. Seluruh awak dan penumpang pesawat itu meninggal dunia pada Selasa (27/6/2023).
Tim DVI Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengambil sampel darah keluarga korban, karena identifikasi primer dengan mencocokan sidik jari maupun rekam gigi para korban sulit dilakukan. “Melihat kondisi korban, identifikasi hanya bisa dilakukan lewat [tes] DNA. Sampel darah sudah kami dapat semua,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Papua, Kombes Dr Nariyana di Kota Jayapura, Rabu (28/6/2023).
Menurutnya, tim DVI akan melakukan pelengkapan administrasi, pelabelan, dan penyegelan sampel yang akan dikirim ke Laboratorium Biomedik dan DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri. “Saya sudah komunikasi dengan Kepala Biro Kedokteran Kepolisian Pusdokkes Polri, agar proses pengecekan bisa tetap dilakukan pada hari libur. Itu sebagai wujud Polri memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” ujarnya. (*)