Jayapura, Jubi – Suasana yang nyaman, ditambah adanya koleksi buku-buku perpustakaan, membuat SundShine Cafe dan Library menjadi tempat pilihan banyak anak-anak muda dan pelajar Papua. Tak saja tempat kongko, Sundshine Cafe juga pas untuk berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok dari kampus.
Seperti Galindra (18) seorang mahasiswa baru di Universitas Cenderawasih atau Uncen yang pada siang itu, Selasa (10/10/2023) mengaku baru pertama kali berkunjung tapi langsung merasa nyaman di kafe yang terletak Jalan Raya SPG Depan SMA Taruna Bakti, Heram, Kota Jayapura.
“Disini nyaman sekali untuk berdiskusi dan kerjakan tugas individu maupun tugas kelompok. Saya dengan teman-teman ini lagi mengerjakan tugas kelompok disini sambil santai dan diskusi jadi (rasanya) senang (dan) nyaman begitu,” kata Galindra yang lahir besar di Jayapura dan asli dari Sorong, kepada Jubi, saat ditemui di SundShine Cafe dan Library Selasa (10/10/2023).
Teman-teman Galindra juga mengatakan hal yang sama, mereka langsung merasa nyaman dengan suasana kafe sekaligus ikut senang dan bangga karena kafe tersebut dimiliki oleh Orang Asli Papua (OAP).
Pengunjung lainnya, Alfred Bidana (25) yang juga ditemui Jubi di Sundshine Cafe, mengaku telah menjadi pelanggan tetap bahkan kerap membawa para penumpang yang mencari tempat untuk diskusi sambil bekerja di sekitar Jayapura. Alfred yang bekerja sebagai sopir mobil rental itu selalu merekomendasikan Kafe Sundshine kepada pelanggan mobilnya. Biasanya orang-orang yang mencari tempat yang baik untuk berdiskusi sambil minum kopi.
“Saya sering antar orang kesini untuk minum kopi atau diskusi, saya yang arahkan mereka kesini. karena menurut saya ini tempat yang pas dan suasana sangat nyaman. Apalagi disini juga menyediakan perpustakaan, jadi kalo sambil minum kopi begitu baik sekali untuk baca-baca,” kata lelaki asal Pegunungan Bintang itu.
Claudia Hamadin (23) salah seorang karyawan asal Sentani yang bekerja di Sundshine Cafe mengatakan rata-rata pengunjung kebanyakan muda-mudi. Walau ada juga orang-orang yang tak lagi muda datang ke kafe untuk sekadar bersantai setelah pulang kerja.
“Anak-anak muda yang paling banyak kesini untuk diskusi, kerja tugas rata-rata mahasiswa semua. Kebanyakan yang dipesan itu kopi dan cemilan-cemilan, tetapi ada juga pesan makanan,” katan karyawan berdarah Papua dan Ternate itu.
Sundshine Cafe dan Library menyediakan berbagai minuman panas dan dingin, makanan berat serta ringan. Cukup lengkap dan beragam dengan harga yang cukup ramah buat kantong para mahasiswa. Berbagai macam sajian minuman kopi dan teh herbalnya sangat menarik untuk dicoba, dengan harga antara 20.000 rupiah hingga 37.000 rupiah.
Sementara untuk menu makanan berat yang khas Papua juga cukup beragam, dari ikan, ayam, daging dan sayur-sayuran dengan kisaran harga dari 30-an ribu sampai 140-an ribu rupiah.
Bagi pelanggan pelajar dan mahasiswa ada menu makanan ringannya disajikan dengan harga yang pas. Mulai dari yang khas Papua seperti sagu bakar, ubi ungu dan keladi tumbuk hingga yang universal seperti pisang goreng dan kentang goreng.
Berdiri dengan modal 13 juta
Sundshine Cafe dan Library didirikan oleh Ulin Epa (37) lulusan S2 Hubungan Internasional dan Studi Pembangunan di salah satu perguruan tinggi di Australia. Ulin Epa, perempuan asli Sentani itu membuka usaha kafe Sundshine sejak tahun 2017 dengan konsepnya sendiri bermodal 13 juta rupiah.
“Sebenarnya usaha ini dipengaruhi karena saya punya perjalanan kuliah dan lihat tempat lain, jadi waktu pulang kembali ke sini ada kerinduan untuk mengelola apa yang saya punya,” kata Epa yang juga mantan dosen Uncen dan USTJ itu saat ditemui Jubi di Restoran Isasai & Venue di Danau Sentani, Kampung Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Selasa, (10/10/2023)
Epa menambahkan bahwa buku-buku di perpustakaan kafe adalah koleksi buku-buku miliknya pribadi yang ia sediakan untuk bacaan pelanggan. Dan sebagian besar biji kopi yang digunakan Sundshine dalam menu minumannya adalah kopi asli Papua, termasuk menu makanan dan camilan yang juga sebagai besar makanan lokal Papua.
Tak saja buku-buku bacaan, SundShine Cafe dan Library juga menyediakan Wifi gratis untuk dinikmati para pengunjung. (*)