Sentani, Jubi – Pembangunan Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, di Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, diklaim menuai dukungan penuh dari masyarakat Kampung Wouma.
Tokoh masyarakat Wouma, Manu Ikinia menyatakan hal tersebut melalui keterangan persnya yang diterima di Sentani, Kamis (16/11/2023).
Menurutnya, pembangunan Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan di Distrik Walesi dipandang sangat perlu, karena lokasinya yang sangat strategis. Oleh sebab itu, Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Pegunungan dapat menyediakan waktu untuk bisa duduk bersama masyarakat yang ada di Wouma dan Walesi.
“Kami masyarakat Wouma ingin duduk bersama dengan pejabat gubernur, sekaligus menyampaikan seluruh aspirasi secara langsung,” katanya.
Terkait aksi demo beberapa waktu lalu, kata Manu, sesungguhnya bukanlah untuk menolak pembangunan Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan di Walesi.
Akan tetapi, masyarakat di Wouma dan Walesi meminta agar ada perhatian dari Pemerintah soal pembangunan. Namun aksi demo yang digelar itu telah dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang menyebutkan bahwa masyarakat menolak pembangunan kantor Pemerintahan.
“Tanah Wouma dan Walesi adalah tanah produktif untuk perkebunan masyarakat dan semua masyarakat dari luar juga bercocok tanam di sana,” ujarnya.
Dijelaskan, terdapat 8 suku yang ada di Wouma dan setiap suku memiliki tatanan adat yang berbeda-beda. Dan cara yang tepat adalah berbicara langsung dengan pimpinan daerah. “Jika tidak demikian maka kami mencurigai ada tekanan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah,”.
Menurutnya, hal ini harus dilakukan dengan segera dan berbicara secara terbuka bersama seluruh masyarakat pemilik hak ulayat. Karena tatanan adat sudah mengajarkan kita untuk tidak menjual tanah, ada dampak negatif yang terjadi ketika tanah ini dijual. Jika ada kesepakatan disana, maka bisa saja tanah ini dihibahkan kepada Pemerintah Daerah.
“Karena kami berpegang teguh pada adat dan kami takut ada musibah yang menimpa di keluarga kami dengan menjual tanah yang bisa mengakibatkan kematian pada keluarga kami,”ujarnya. (*)