Sentani, Jubi – Jembatan penghubung di Kampung Bumi Sahaja (SP2) saat ini dalam kondisi rusak parah. Hal ini terungkap dari laporan warga kepada salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura, Slamet, yang merupakan perwakilan masyarakat dari daerah pemilihan IV.
Slamet mengatakan jembatan tersebut menghubungkan Kampung Bumi Sahaja dan Kampung SP3 serta SP4.
“Perwakilan masyarakat di tiga kampung ini telah melaporkan kondisi jembatan tersebut beberapa waktu lalu,” ujar Slamet di Sentani, Rabu (23/11/2023).
Terkait laporan warga, kata Slamet, hal itu sudah diteruskan kepada pihak eksekutif yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura, agar segera dilakukan langkah-langkah konkret supaya jembatan itu bisa digunakan kembali.
“Selama ini yang terjadi setiap hujan atau banjir, pasti jembatan tersebut terendam,” katanya.
Ketika akses jembatan ini rusak atau tidak bisa digunakan oleh masyarakat, maka sangat berdampak bagi aktivitas masyarakat yang berada di tiga kampung ini. “Aktivitas ekonomi masyarakat, anak sekolah, guru, pegawai negeri, petugas medis, petani dan buruh serta sopir angkutan akan terganggu,” kata Slamet.
Tiga kampung trans di Distrik Yapsi ini merupakan lumbung pertanian, perkebunan, dan peternakan. Semua hasil potensi SDA ini sering dibawa keluar untuk dipasarkan di wilayah distrik tetangga.
“Laporan ini sudah disampaikan beberapa waktu lalu kepada pemerintah daerah dan kabarnya sudah ada tim yang turun lapangan,” katanya.
Slamet menjelaskan bahwa sarana dan fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas dan lainnya berada di Kampung SP3 dan SP4, sehingga diharapkan ada perhatian serius terkait akses jembatan pada jalan utama yang menghubungkan tiga kampung ini.
Selama ini, fasilitas jembatan-jembatan penghubung di setiap kampung dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat, tentunya dengan bahan baku yang mudah dijangkau misalnya dengan konstruksi kayu, tetapi hanya bertahan dalam kurun waktu tertentu saja. Sementara faktor cuaca yang tidak menentu di daerah ini juga menjadi penyebab lain, yang mengakibatkan kerusakan pada jembatan itu.
“Sebagai wakil rakyat, tentunya hal ini juga jadi atensi kita nantinya dalam pembahasan APBD induk 2024,” ujarnya. (*)