Sentani, Jubi – Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura Hariyanto Piet Soyan mengatakan masih banyak masyarakat yang tinggal di kampung-kampung yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.
Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja (kunker) beberapa hari lalu di Distrik Kaureh, guna mendapat masukan serta informasi yang mendalam dari masyarakat. Menurutnya temuan ini akan diteruskan kepada dinas teknis agar dapat dimasukkan dalam pembahasan APBD induk 2024.
“Sangat miris sekali, letak puskesmas yang berdekatan dengan perkampungan, namun pelayanan tidak optimal,” ujar Hariyanto di Sentani, Selasa (21/11/2023).
Dikatakan, dalam kunker di Kampung Lapua, Distrik Kaureh, ada satu keluarga yang anak laki-lakinya sedang dalam kondisi sakit. Tubuhnya kurus tetapi kondisi perutnya membuncit (membesar), bahkan ketika dilihat dari posisi belakang, perutnya seperti melebar ke samping melewati batas pinggangnya.
Usia anak ini, kata Soyan, baru 11 tahun dan penyakit yang dideritanya ini sudah berlangsung sejak usia dua tahun. “Sempat dibawa untuk berobat (operasi) di Manado kata orang tuanya,” ujar Piet Soyan.
Soyan juga menjelaskan bahwa dari laporan orang tuanya, meski dalam kondisi sakit tetapi anak itu bisa mengonsumsi makanan secara normal dan baik. Kendalanya, hanya saat ketika buang air besar. Ada cairan infus yang dicampur dengan air mineral, dan selang infusnya dimasukkan melalui anus untuk mengeluarkan feses atau kotoran dari dalam tubuhnya.
“Hal ini sudah berlangsung lama, jika secara medis tidak bisa ditangani maka secara kemanusiaan ada tidakan yang diambil oleh pihak medis,” ujarnya.
Tidak hanya di Kampung Lapua, lanjut Soyan, dari rentetan kunker tersebut hal yang sama juga ditemukan di Distrik Unurumguay, bahwa ada masyarakat yang sakit dan tidak mendapat pelayanan medis hingga mengalami kelumpuhan total.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan yang diharapkan melalui berbagai fasilitas penunjang yang disiapkan oleh pemerintah daerah bagi masyarakat, sama sekali tidak berfungsi dan tidak dikerjakan.
“Kabupaten Jayapura ini bukan daerah yang baru mekar atau daerah yang baru dalam seluruh proses pembangunan yang dikerjakan selama ini, apa saja koordinasi dan tindakan nyata antara dinas terkait untuk melakukan seluruh pelayanan kepada masyarakat, ke mana saja anggaran kesehatan dari berbagai sumber yang diposkan dalam proses pelayanan di daerah ini?” katanya.
Soyan juga meminta dengan tegas kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura bersama dinas teknis lainnya, untuk segera turun lapangan dan merespons seluruh kondisi masyarakat di kampung.
“Kami akan panggil dan melakukan rapat dengar pendapat dengan Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial, untuk merespons situasi terkini di tengah masyarakat,” katanya. (*)