Sentani, Jubi – Proses belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 1 Sentani, Kabupaten Jayapura, saat ini berjalan aktif tetapi semua diminta waspada terhadap tanah longsor yang kerap terjadi di bukit bagian belakang sekolah.
Kepala SMKN 1 Sentani, Richardus Stanislaus Poana mengatakan kondisi sekolah dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi terhadap tanah longsor, sudah berjalan sejak lima tahun belakangan ini.
“Setiap ganti kepala sekolah, persoalan yang sama diusulkan kepada pemerintah daerah, tidak ada realisasi hingga saat ini,” ujar Richardus saat ditemui di sekolah, Senin (24/7/2023).
Dikatakan, setiap musim penghujan atau jika hujan secara tiba-tiba, maka semua siswa dan guru yang sedang belajar, khususnya pada jurusan kriya, bangunan, dan listrik, akan dihentikan dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman, sambil menunggu hujan reda. Dikarenakan ruangan belajar mereka yang berdekatan atau tepat di bawah bukit yang sering longsor.
“Kondisi tanah yang seperti menggantung tanpa ada penahannya, sementara batu-batu besar di atasnya terlihat hanya tinggal meluncur ke arah bangunan sekolah,” katanya.
Ia mengatakan, upaya dari pihaknya ini sudah berjalan melalui usulan kepada Kepala Dinas Pendidikan yang lama hingga yang baru, serta bertemu langsung dengan para pengambil kebijakan, agar ada perhatian serius terhadap persoalan dan kondisi yang sedang dihadapi saat ini.
Menurutnya, bukit atau gunung yang berada tepat di sekolahnya ini harus dipangkas dan diberikan jarak antara gunung dengan bangunan sekolah, dan dibuatkan seperti penyanggah yang kuat sehingga material dari gunung tidak lagi turun ke arah bangunan sekolah.
“Mengingat, 825 siswa yang terdaftar dalam sekolah ini setiap hari harus belajar dan mengikuti pelajaran dengan baik, dengan kondisi seperti ini tentunya sangat berdampak bagi proses belajar mengajar. Mencegah hari ini lebih baik daripada terjadi tanah longsor dan banyak korban yang harus diurus,” ujarnya.
Ia berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi saat ini, agar seluruh proses belajar mengajar dapat berjalan dengan normal, dan sekolah yang berstatus sekolah unggulan di Kabupaten Jayapura ini terus menciptakan siswa berpotensi yang unggul dan siap dipakai pada setiap lapangan pekerjaan yang dibutuhkan.
“Sekali lagi, harapan dan keinginan kami ini bukan hari ini saja kami sampaikan, tetapi sudah berulang kali. Kiranya bisa direspons dengan segera,” katanya.
Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo mengatakan pihaknya sudah mengetahui dan melihat kondisi SMKN 1 Sentani. Dinas terkait diharapkan agar segera merespons dan berkoordinasi langsung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk segera ditanggulangi dan dikerjakan dengan cepat.
“Ini fasilitas pendidikan sehingga harus diurus dan diperhatikan dengan segera, jika di dalam anggaran perubahan tidak bisa diakomodir maka diupayakan pada anggaran induk,” ujarnya. (*)