Timika, Jubi – Kepala Satuan Tugas Humas Damai Cartensz, Kombes Donny Charles Go menyatakan aparat keamanan memperketat pengamanan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Hal itu dilakukan pasca serangan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB yang menewaskan sedikitnya seorang prajurit TNI pada Sabtu (15/4/2023) lalu.
Hal itu dinyatakan Donny kepada Jubi di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Senin. “[Pengamanan terhadap warga sipil] tetap berjalan, bahkan diperkuat lagi,” ujarnya.
Akan tetapi, Donny tidak merincikan seberapa banyak pasukan yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan di Mugi. “[Kekuatan personil keamanan] ini belum bisa disampaikan karena berpengaruh terhadap keberhasilan operasi,” katanya.
Donny menyatakan aparat keamanan akan tetap memastikan keamananan warga sipil di Distrik Mugi. Ia berharap agar masyarakat tetap beraktifitas seperti biasa. “Itu harapan kami, agar masyarakat beraktifitas seperti biasa dan bekerja sama menuntaskan gangguan keamanan yang masih terjadi,” ujar Donny,
Pada Sabtu, pasukan TPNPB menyerang pasukan TNI yang tengah menjalankan operasi pembebasan pilot Susi Air di Distrik Mugi, Nduga. TNI menyatakan seorang prajurit TNI meninggal dunia dalam kontak tembak itu, dan keberadaan sejumlah prajurit TNI belum diketahui. TNI menyatakan pasca insiden itu aparat keamanan tetap melanjutkan operasi pembebasan pilot Susi, Philip Mark Mahrtens yang disandera kelompok TPNPB di Distrik Paro, Nduga, sejak 7 Februari 2023.
Di pihak lain, Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom menyatakan pasukan TPNPB yang dipimpin Perek Jelas Kogeya telah menembak mati sembilan prajurit TNI di Distrik Yal (berbeda dari versi TNI yang menyatakan insiden terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, pada Sabtu (15/4/2023). “Pasukan kami tembak mati sembilan anggota TNI dan rampas sembilan pucuk senjata pada Sabtu,” kata Sambom dalam keterangan pers tertulis yang diumumkan pada Minggu (16/4/2023). (*)