Manokwari, Jubi – Pemerintah Provinsi atau Pemprov Papua Barat meminta seluruh masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan pada tahun 2023 sesuai peringatan yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo serta Kementerian Dalam Negeri RI.
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw menyatakan, krisis dunia khususnya terhadap pangan dapat dihadapi dengan memanfaatkan lahan tidur dan pekarangan untuk ditanami tanaman pangan.
“Tanah itu, lahan itu, anugerah Tuhan. Jangan dijual. Mending manfaatkan semaksimalnya untuk hadapi krisis yang multidimensi yang mungkin terjadi di tahun ini. Pak Presiden sudah ingatkan itu terus menerus juga,” ujar Paulus Waterpauw di Manokwari, Selasa (3/1/2023).
Dia menyebut masyarakat di Papua Barat harus sigap untuk menghadapi segala kemungkinan krisis khususnya pangan akibat perang yang belum usai antara Ukraina dan Rusia.
Kata Paulus, jika krisis berlanjut terus menerus maka ada kemungkinan ekspor pangan tidak dapat lagi dilakukan sehingga masyarakat perlu untuk menyiapkan lahan yang ditanami dengan tanaman yang dapat dikonsumsi dan dipanen dalam waktu singkat.
“Saya tetap mengimbau masyarakat memanfaatkan lahan sebaik-baiknya, mau lahannya kecil atau besar, harus dimanfaatkan dengan baik,” harap dia.
Pemprov Papua Barat sendiri masih menyiapkan regulasi untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan lahan tidur.
Kata Paulus, pihaknya sudah berupa untuk memperkuat kelompok milenial agar terus bisa bekerja melalui sejumlah bantuan yang telah diberikan pada 2022.
Pada 2023 ini, Pemprov Papua Barat mengagendakan program-program keberpihakan melalui kegiatan peningkatan daya beli masyarakat dalam menghadapi inflasi. (*)