Jayapura, Jubi – Bupati Puncak, Willem Wandik menyerahkan bantuan beras sebanyak 17 ton beras kepada warga Distrik Yugumoak dan Mageabume yang mengungsi ke Distrik Sinak di Kabupaten Puncak dan Distrik Jambi di Kabupaten Puncak Jaya. Pengungsian para warga itu terjadi setelah kontak tembak antara kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dan TNI/Polri pada 3 Maret 2023 mengakibatkan seorang warga sipil meninggal dunia, dan delapan warga sipil lainnya terluka karena tertembak.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Puncak, Deniel Wakerkwa kepada Jubi melalui panggilan telepon padaJumat (10/3/2023). Wakerkwa mengatakan bantuan itu diserahkan Bupati Puncak saat mengunjungi Distrik Sinak pada Kamis (9/3/2023).
“Dari 17 ton beras yang diserahkan, 10 ton Beras untuk warga yang mengungsi ke Distrik Sinak. Sejumlah 7 ton beras akan dibawa ke Distrik Jambi di Kabupaten Puncak Jaya, agar dapat dipergunakan warga Yugumoak dan Mageabume yang mengungsi ke Puncak Jaya,” katanya.
Wakerkwa mengatakan Pemerintah Kabupaten Puncak akan mengirim bantuan itu secara bertahap. Untuk sementara, mereka akan mengirimkan beras untuk pengungsi di Distrik sinak.
“Bupati juga mengatakan akan mengirimkan bantuan berupa minyak, mi instan, garam. Tapi saya tidak tahu kapan akan dikirimkan kepada pengungsi di Distrik Sinak maupun di Distrik Jambi,” kata Wakerkwa.
Ia mengatakan pemerintah tidak bisa membantu berupa uang tunai, karena hal itu bisa menjadi temuan. “Yang pemerintah bisa berikan bantuan dalam bentuk barang, dan semua dalam hitungan yang jelas,” katanya.
Menurut Wakerkwa, hingga kini pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah warga yang mengungsi karena eskalasi konflik bersenjata di Puncak. “Kami mengalami kendala [dalam mendata] warga kami yang mengungsi, karena mereka terpencar dan tidak di satu tempat. Kami agak susah mendata warga kami yang mengungsi akibat kontak tembak itu,” katanya.
Secara terpisah, Koordinator Pemuda Puncak Timur Gereja Kemah Injil (KINGMI) Di Tanah Papua, Neison Telenggen mengatakan pihaknya akan mengantarkan bantuan beras ke Kabupaten Puncak Jaya pada 11 Maret 2023. “Kami akan antar ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya, dan langsung mengantar kepada [para pengungsi] menggunakan truk yang ada, untuk melanjutkan bantuan ke Distrik Jambi,” katanya.
Telenggen mengatakan bantuan itu akan diserahkan langsung kepada warga yang mengungsi. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Puncak yang telah memberikan bantuan kepada warga jemaat kami yang mengungsi. Semoga dengan bantuan itu warga kami bisa gunakan selama berada di pengungsian,” katanya.
Sekretaris Wilayah Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Yotinus Kulua menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Puncak yang telah menyerahkan bantuan untuk pengungsi yang merupakan warga jemaat GKII dan Kingmi Papua. “Aspirasi dan permohonan warga bisa ditanggapi dengan cepat oleh Bupati dan Dinas Sosial Kabupaten Puncak,” katanya.
Kulua berharap pemuda Puncak, khususnya di Wilayah III, agar tetap mendukung keluarga yang sedang mengungsi, termasuk dengan menyalurkan bantuan beras itu. “Kami harap agar bantuan itu bisa sampai di Sinak, Magebume, Yugumoak dan Distrik Jambi di Kabupaten Puncak Jaya, agar dapat dapat digunakan,” katanya. (*)