Jayapura, Jubi – Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Kota Jayapura, Rinto Pakpahan minta wartawan ikut peran sebagai pengawas partisipatif melalui media jurnalistik pada kelanjutan setiap tahapan pemilihan umum di tahun 2024.
Hal ini disampaikan Rinto saat menyampaikan materi Liputan Tematik 1, Meliput Pemilu, pada kelas Sekolah Jujur Bicara (SeJubi) Papua di Kantor Redaksi PT. Media Jubi Papua.Selasa, (31/10/2023)
“Bawaslu dan KPU hanya lembaga penyelenggara Pemilu, agar setiap isu dibaca oleh masyarakat luas dengan baik, maka wartawan harus kawal kami dengan media,” kata Rinto Pakpahan.
Menurutnya, wartawan mesti peran penting di tengah beragam isu dan masalah pemilihan umum. Selain itu, wartawan berdiri sebagai dengan netral, karena tanpa media Pemilu tidak berjalan baik.
“Masyarakat akan ikuti di media, saya harap kita sama-sama netral. Kalau kita netral, tidak ada kecurigaan antara satu dengan yang lain.”
Pilkada tahun 2024 akan berbeda dengan sebelumnya, maka menurutnya, Pilkada ke depan menjadi sejarah baru bagi Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, Provinsi Papua Barat Daya, dan Provinsi Papua Selatan.
“Pilkada 2024 berbeda dengan sebelumnya, karena dari Provinsi Papua dan Papua Barat sudah mekarkan lima Provinsi baru, maka wartawan perlu ada di dalamnya.” Katanya.
Sebagian besar mindset masyarakat di Tanah Papua, pengawasan Pemilu hanya menjadi tanggung jawab Bawaslu. Maka dari itu, kata Rinto, pers selain sebagai media informasi pers juga punya peran penting melakukan kontrol sebagai pengawasan jalannya Pemilu.
“Tanpa adanya ajakan dari Bawaslu sudah seharusnya pers ikut peran sebagai pengawas partisipatif melalui media jurnalistiknya, baik media online maupun offline.”
Lanjutnya, melalui teknologi informasi, masyarakat tidak perlu lagi mengalami kesulitan jika ingin melaporkan tentang adanya indikasi pelanggaran maupun potensi pelanggaran Pemilu masyarakat bisa menggunakan media sosialnya dengan cara tag/mention ke Bawaslu dan Kepolisian.
Peserta Magang calon reporter Jubi, Silpester Kasipka katakan, peran media jauh lebih penting di Papua, karena menurutnya, media sebagai asumsi publik.
“Masyarakat akan tahu ketika mereka baca di media. Seperti di Kabupaten Pegunungan Bintang kekurangan wartawan.” Katanya. (CR-12)