Jayapura, Jubi โ Setelah menggelar Muktamar III pada Maret 2023, pengurus pusat bersama pengurus badan otonom Majelis Muslim Papua atau MMP periode 2023-2028,ย resmi dilantik di salah satu hotel di Kota Jayapura, Sabtu malam (17/6/2023) .
Ketua Umum Majelis Muslim Papua, H. Arobi Ahmad Aituarauw mengatakan, Majelis Muslim Papua merupakan salah satu anak kandung dari masyarakat adat Papua, yang memiliki dua identitas uatama yakni identitas Papua dan identitas Islam yang selayaknya memiliki kedudukan, hak dan tanggungjawab yang setara di dalam tatanan adat istiadat, kehidupan sosial ekonomi, politik dan hukum dan hak asasi manusia.
โKesadaran kolektif sebagai salah satu anak kandung tersebut, dapat terus terpupuk jika rumah bersama ini dapat terus terawat dan tegak berdiri, untuk terus melakukan konsolidasi keumatan dan konsolidasi pemikiran dengan seluruh elemen masyarakat di tanah Papua,โ katanya.
Menurutnya, tugas utama dari setiap Muslim (di Papua) menjadi Rahmat bagi sekalian alam, Rahmat bagi tanah Papua, menjadi jembatan penghubung yang berfungsi memberi makna pada harmonisasi peran dan tanggungjawab dalam menebarkan kebaikan, seraya berjuang memakmurkan negeri (citra diri secara individu dalam berjam’ah).
โKehadiran Majelis Muslim Papua di tanah Papua tidak dimaksudkan untuk membangun jamaah yang ekslusif (tertutup), melancarkan islamisasi, serta membangun fundamentalisme agama, apalagi menjurus kepada gerakan-gerakan radikal,โ ucap Aituarauw.
Justru sambungnya, kehadiran Majelis Muslim Papua untuk mengambil tanggung jawab bergandengan tangan dan bahu membahu dengan pemerintah daerah, para pemimpin agama dan pemimpin-pemimpin Gereja, yang selama ini telah bekerja keras menjadikan Papua sebagai tanah damai.
โOleh karenanya sikap dasar yang sekaligus menjadi platform Majelis Muslim Papua adalah moderat, berlaku adil, toleran, seimbang dan dialog. Begitu juga memakmurkan bumi (Rahmatan Lil Alamin) dan memperjuangkan tegaknya kemakmuran, keadilan dan perdamaian di seluruh tanah Papua (Rahmatan Lil Papua),โ katanya.
Dalam kiprahnya, kaum muslim Papua berpegang teguh pada visi Rahmatan Lil ‘Alamin yang diwujudkan dalam sikap dasar Tawassuth (moderat), I’tidal (tegak), Tasamuh (toleran).
โTerwujudnya tatanan hidup taqwa (hablum minallah) serta solidaritas insani antar segenap ummat dalam kehidupan sehari-hari (hablum minannas) berdasarkan prinsip-prinsip dasar rahmatan lil ‘alamin (rahmat untuk semesta alam) serta lakum diinukum waliyadiin (bagimu agamamu dan bagiku agamaku) serta terwujudnya kesejahteraan umat melalui kemajuan pendidikan dan pelayanan kesehatan, kemandirian ekonomi, kelestarian lingkungan hidup, emansipasi sosial-budaya dan penegakan hak asasi manusia,โ katanya.
Sementara itu Plh Gubernur Papua, Dr. H. Ridwan Rumasukun yang diwakili oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, Imam Djuniawal mengatakan Majelis Muslim Papua yang telah lama hadir di Papua dan menjadi bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dengan tatanan adat.
Untuk itu pemerintah daerah berharap MMP mampu memberikan warna unik dalam interaksi sosial kemasyarakatan yang menyatu dengan nilai-nilai luhur adat istiadat Papua.
โMajelis Muslim Papua diharapkan mampu mempraktikkan ajaran-ajaran Islam yang toleran, moderat, dan mengedepankan dialog. Mengambil peran dalam setiap lini pembangunan di Tanah Papua, terutama menjaga perdamaian yang diharapkan oleh setiap warga masyarakat yang ada di Tanah Papua,โ kata Gubernur.
โBukan hanya umat Islam, tetapi juga umat lainya yang mendiami tanah ini, komunikasi dan silahturahmi perlu terus dijaga dan ditingkatkan untuk mencapai Papua Tanah Damai,โ sambungnya. (*)