Jayapura, Jubi – Sejumlah mahasiswa di Kota Jayapura yang tergabung dalam Solidaritas Tanpa Batas Bersama Mahasiswa Papua membuka pos bantuan pengungsi korban konflik di Tanah Papua. Pos bantuan itu mengumpulkan pakaian, bahan makanan, obat-obatan, alat-alat sanitasi, serta uang guna disalurkan kepada pengungsi korban konflik.
Para mahasiswa ini berasal dari Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Cenderawasih, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, BEM Universitas Muhammadiyah Papua, BEM Universitas Ottow Geissler, Ikatan Mahasiswa Muslim Universitas Cenderawasih, Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Universitas Cenderawasih serta organisasi Bersatu Untuk Kebenaran atau BUK. Pos bantuan pengungsi di Gedung Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Cenderawasih itu dibuka sejak 16 Juni hingga 5 Juli 2023.
Sekretaris pos bantuan itu, Elsa Pekei menyatakan masalah konflik di Papua merupakan masalah kemanusian yang harus menjadi perhatian bersama mahasiswa dan masyarakat. Elsa menyatakan dokumentasi Sekretariat Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Fransiskan Papua, laporan Koalisi Masyarakat Sipil, maupun laporan media dan organisasi lainnya mencatat ada 43.882 pengungsi di Tanah Papua.
“Itu masalah kemanusian yang perlu dilihat bersama-sama oleh setiap organisasi mahasiswa, bahkan masyarakat,” kata Pekei pada Kamis (6/7/2023).
Pekei menyatakan bantuan yang terkumpul akan didistribusikan secara langsung kepada pengungsian korban konflik yang tersebar di Kabupaten Nduga, Kabupaten Intan Jaya, dan Kabupaten Maybrat. Pekei menyatakan hingga saat ini pihaknya telah mengumpulkan bantuan berupa 12 karung pakaian dan uang donasi senilai Rp4 juta.
Pekei menyatakan pos bantuan itu masih membutuhkan bantuan berupa obat-obatan, alat sanitasi, bahan makanan, serta kebutuhan perempuan dan anak-anak. Pekei berharap masyarakat mengulurkan tangan untuk bersama-sama membantu pengungsian konflik di Tanah Papua. “Masyarakat yang sedang mengungsi sangat membutuhkan uluran tangan kita,” ujarnya.
Perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Universitas Cenderawasih, Ditra Sabar menyatakan aksi penggalangan bantuan itu merupakan aksi murni untuk kemanusian. Sabar mengajak seluruh mahasiswa maupun masyarakat yang ada di Jayapura untuk bersama-sama membantu pengungsi korban konflik.
“Ini merupakan aksi kemanusian yang secara sadar dari dalam diri kami untuk membantu saudara-saudara kita. Mari sama-sama membantu saudara-saudara kita yang sedang berada di lokasi pengungsian,” ujarnya. (*)