Jayapura, Jubi – United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP Wilayah Tabi pada Rabu (23/8/2023) kembali menggelar demonstrasi untuk mendukung ULMWP diterima menjadi anggota penuh Melanesian Spearhead Group atau MSG. Unjuk rasa di Expo Waena, Kota Jayapura itu juga diikuti para aktivis Massa Universitas Kaki Abu dan Kunume Numbay.
Pada Rabu, demonstrasi untuk mendukung ULMWP meraih status anggota penuh MSG itu dimulai pada 11.08 WP. Sejumlah aktivis ULMWP Wilayah Tabi yang telah berdemonstrasi di Kota Jayapura pada Selasa (22/8/2023) kembali terlihat menghadiri demonstrasi pada Rabu.
Massa demonstrasi pada Rabu lebih banyak orang, karena diikuti juga oleh para aktivis Massa Universitas Kaki Abu dan Kunume Numbay. Para demonstran menari dan membentangkan spanduk dan poster dukungan agar ULMWP dapat menjadi anggota penuh organisasi negara-negara Pasifik.
Sejumlah demonstran mengibarkan bendera negara-negara Pasifik, serta mewarnai tubuh mereka dengan simbol Bintang Kejora. Aksi itu dijaga ketat polisi yang membawa mobil water canon.
Satu persatu orator yang mewakili mahasiswa, pemuda, ibu-ibu hingga tokoh gereja berorasi mendukung ULMWP meraih status anggota penuh MSG. Bagi mereka Melanesian Spearhead Group atau MSG merupakan rumah bangsa Papua untuk menuju Papua Merdeka.
“Maju, maju, maju tanpa takut sampai Papua Merdeka. Kita tidak bisa berharap kepada negara penjajah. Mari kita kembali ke keluarga kita Melanesia,” kata salah satu orator, Heni Rumkorem dalam orasinya.
Rumkorem mengatakan perjuangan Papua merdeka membutuhkan persatuan seluruh rakyat Papua dari Sorong sampai Merauke. Rumkorem mengajak agar Orang Asli Papua jangan saling membeda-bedakan di antara sesama Orang Asli Papua.
“Bersatu itu kekuatan besar. Bangsa Indonesia sudah tahu Papua akan merdeka dan bintang fajar akan berkibar di seluruh Tanah Papua,” ujar Rumkorem dalam orasi.
Orator lainnya, Gemius Tabuni mengatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan itu dijamin dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Tabuni mengatakan rakyat Papua harus mendukung ULMWP menjadi anggota penuh MSG. “ULMWP adalah tombak Papua merdeka,” katanya.
Tabuni mengatakan orang Papua merupakan ras Melanesia yang harus berdiri sebagai suatu negara merdeka. Tabuni mengatakan rakyat Papua berhak mengatur masa depannya sendiri.
“Papua perlu merdeka. Atur diri sendiri, mencari makan sendiri sesuai dengan budaya dan karakter. Papua itu sangat unik. Sangat berbeda dengan orang-orang Indonesia lain. Dari warna kulit, cara makan, cara bikin honai, cara berkebun, itu semua berbeda. Kita satu ras Melanesia, satu budaya, satu honai, satu warna kulit. Papua adalah ras Melanesia. Jadi jangan keliru,” ujarnya.
Demonstrasi itu berakhir pukul 12.48 WP setelah koordinator aksi Jimmy Borwai membacakan pernyataan yang berisi tiga poin. Ketiga poin itu adalah mendukung ULMWP meraih status anggota penuh MSG, desakan kepada pimpinan negara anggota MSG untuk menerima ULMWP sebagai anggota penuh organisasi negara Pasifik itu, dan seruan agar seluruh rakyat Papua mendukung ULMWP menjadi anggota penuh MSG.
Para peserta aksi kemudian menyerahkan surat pernyataan itu kepada Menteri Sekretaris Urusan West Papua Council Pemerintah Sementara ULMWP, Simon Surabut. Surabut mengatakan akan meneruskan aspirasi rakyat Papua itu dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi MSG di Vanuatu.
Surabut mengajak seluruh rakyat Papua berdoa dan berpuasa untuk para pemimpin ULMWP dan pimpinan negara anggota MSG. “Bangsa Papua diterima dan tidak menjadi anggota penuh MSG, itu kembali kepada orang Papua. Hari [ini] dan besok waktunya orang Papua berdoa, berpuasa. Harapannya, kita menjadi anggota penuh MSG. Besok kita akan melihat mujizat Tuhan,” ujarnya. (*)