Jayapura, Jubi – Koordinator Pemajuan HAM Kantor Perwakilan Komisi Nasional atau Komnas HAM Papua, Johana Tukayo mengatakan Komnas HAM akan melakukan penyelidikan atas peristiwa penembakan di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah yang terjadi pada 13-14 Juli 2023. Hal itu disampaikan Tukayo di Kota Jayapura, pada Jumat 8 September 2023.
“Minggu lalu kami sudah rapat. Jadi rencana dalam bulan ini minggu kedua atau ke-tiga [kami akan] turun ke sana. [Kami] akan turun lakukan pemantauan dan penyelidikan,” ujarnya.
Pada 13 Juli 2023, seorang warga sipil bernama Yosua Keiya (20) meninggal dunia karena tembakan yang diduga dilepaskan personal satuan Brimob di Kampung Idakebo, Distrik Kamu Utara, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Penembakan Yosua Keiya itu diikuti penembakan lain di Moanemani pada 13 Juli 2023 malam, dan menyebabkan Yakobus Pekey (20) dan Stepanus Pigome (19) meninggal dunia.
Tukayo mengatakan Komnas HAM baru mengumpulkan informasi dari pemberitaan media. “Kami baru monitoring saja di media soal penembakan itu dan bikin tanggapan Komnas HAM atas peristiwa itu. Kalau turun belum,” katanya.
Tukayo mengatakan peristiwa penembakan di Dogiyai sudah masuk dalam rencana tindak lanjut Komnas HAM. Ia mengatakan akan ada anggota Komnas HAM yang tergabung dalam tim yang diturunkan ke Dogiyai.
“Minggu lalu kami sudah rapat. Kita sudah bentuk Tim Papua. Tim ini ada gabungan dari Komnas HAM di Papua dan Komnas pusat,” ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey mengatakan Kabupaten Dogiyai telah menjadi daerah yang sangat rentan mengalami kekerasan. Ramandey mengatakan tim Komnas HAM akan melakukan penyelidikan atas peristiwa yang terjadi di Dogiyai pada 13 Juli 2023.
“Ada rencana mau turun. Penyelidikan di bawah Tim Papua tapi tidak dibawa supervisi saya. Langsung di tangan [Komnas HAM] pusat. Jadi itu menunggu petunjuk dari pusat. Untuk turun ke lapangan, harus menunggu arahan dari pusat,” katanya. (*)