Nabire, Jubi – Wakil Ketua 1 Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Wilayah Meepago Lukas Yobee meminta Kepolisian Resor Tambrauw segera membebaskan tiga aktivis KNPB Tambrauw yang ditangkap dalam pembubaran acara pelantikan pengurus KNPB Tambrauw pada 9 Juni 2023. KNPB Meepago juga meminta Bupati Tambrauw dan aparat keamanan berhenti menyudutkan para aktivis KNPB di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya.
Hal itu dinyatakan Yobee melalui layanan pesan WhatsApp pada Rabu (14/6/2023). Yobee menyatakan penangkapan dan pemidanaan terhadap para aktivis KNPB tidak akan berhasil memadamkan perjuangan para aktivis KNPB untuk menyampaikan tuntutan Papua merdeka.
“Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tambrauw, Kepala Polres Tambrauw dan Komandan Kodim Tambrauw tidak bisa membunuh dan menghilangkan ideologi kami, Papua merdeka. KNPB hadir di tengah tengah masyarakat untuk melakukan perlawanan dan memediasi rakyat Papua sampai Papua merdeka,” katanya.
Pada 9 Juni 2023, Polres Tambrauw membubarkan acara pelantikan pengurus KNPB Tambrauw di di Kampung Sarwom, Distrik Bamusbama, Kabupaten Tambrauw. Sejumlah 20 aktivis KNPB ditangkap dalam pembubaran itu. Polisi telah memulangkan 17 orang aktivis KNPB, namun masih ada tiga aktivis KNPB Tambrauw yang ditahan.
Lukas Yobee meminta Penjabat Bupati Kabupaten Tambrauw maupun aparat keamanan berhenti menyudutkan KNPB dan para aktivitasnya. Ia menegaskan bahwa KNPB bukan organisasi kriminal, tidak melakukan kejahatan, dan tidak menggunakan kekerasan dalam perjuangan mereka.
“Pemerintah, TNI, Polri, berhenti membangun opini miring [yang] mengambinghitamkan KNPB sekaligus mengkriminalisasi KNPB Tambrauw. KNPB bukanlah separatis, [bukan] kelompok bersenjata, dan [bukan] organisasi kriminal. Penjabat kolonial Indonesia harus tahu bahwa KNPB adalah media rakyat,” kata Yobee.
Yobee juga menanggap pernyataan Penjabat Bupati Tambrauw Engelbertus Gabriel Kocu yang menyebut KNPB sebagai kumpulan separatis yang hidup di hutan, tidak punya pekerjaan, dan turun untuk mencari bahan makanan. Ia menyatakan KNPB yang dideklarasikan pada 19 November 2008 adalah revitalisasi organisasi KNP yang lahir pada tahun 1961.
“Kami KNPB tidak ke mana-mana, tapi kami ada di mana-mana, karena kami berjuang secara damai dan bermartabat. Itu dunia sudah akui aksi-aksi dari KNPB yang damai dan bermartabat itu,” katanya.
Yobee menegaskan percuma aparat penegak hukum mengkriminalisasi para aktivis KNPB atau melakukan pembohongan publik untuk menjatuhkan nama baik KNPB. “Kami tidak akan pernah mundur. Kami akan terus maju dengan melakukan aksi-aksi damai. Senjata kami adalah megaphone, baliho atau spanduk, pamflet. Modal kami hanya orasi politik yang damai dan bermartabat,” katanya.
Yobe membantah tudingan aparat keamanan yang menyebut aktivis KNPB meneror petugas kesehatan di Puskesmas Sujak dan Puskesmas Yembun, Kabupaten Tambrauw. “Kami KNPB tidak pernah meneror atau mengancam petugas Puskesmas Sujak dan Puskesmas Yembun yang berjumlah 14 orang itu,” ujarnya. (*)