Sugapa, Jubi – Masyarakat Intan Jaya memang butuh sentuhan dari semua pihak lantaran selama empat tahun lamanya mereka berada dalam kondisi yang tidak pasti akibat kontak senjata antara aparat keamanan Republik Indonesia dan TPNPB OPM.
Kehidupan masyarakat sehari-hari jadi terbengkalai, ada yang meninggal dunia akibat timah panas, berpisah dengan keluarga bahkan mengungsi ke kabupaten tetangga seperti Mimika, Paniai dan Nabire.
Dalam situasi seperti ini tentunya membutuhkan sentuhan kasih dari semua pihak terutama pimpinan agama di tanah Papua.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, Administrator Keuskupan Timika, Pastor Marthen Ekowaibii Kuayo, Pr memutuskan untuk merayakan pentahbisan dua pastor baru di Paroki St. Fransiskus Xaverius Titigi Intan Jaya, Dekenat Moni Puncak pada Minggu, (25/6/2023).
Kedua calon imam baru itu yakni Diakon Alpius Alpen Mujijau, OFM dan Diakon Domisius Wandi Batoteng Raya, OFM yang akan ditahbiskan oleh Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus Maatopai Sibilki You didampingi pimpinan Ordo Fransiskan Duta Damai Papua.
Hal itu diungkapkan oleh Pastor Dekan Dekenat Moni Puncak, Pastor Yance Wadogoubii Yogi, Pr bahwa empat paroki yakni paroki Mbugulo, paroki Bilai, paroki Bilogai, paroki Titigi, paroki Ilaga dan stasi Mulia yang ia pimpin merasa legah dengan dengan kehadiran Uskup Jayapura, Administrator Keuskupan Timika, pimpinan Fransiskan Duta Damai Papua dan puluhan pastor serta suster biarawati di Intan Jaya pada momentum tahbisan dua imam di Titigi.
“Kami yakin dan percaya bahwa kehadiran mereka ini justru menjawab harapan dan kerinduan umat, karena di Dekenat Moni Puncak terutama di kabupaten Intan Jaya telah menjadi daerah konflik. Sekali lagi, dengan kehadiran para biarawan dan biarawati telah menyembuhkan luka hati masyarakat,” kata Yogi kepada Jubi di halaman Pastoran Bilogai Intan Jaya, Jumat, (23/6/2023).
Selain itu, kehadiran para intelektual orang asli Intan Jaya dari Mbulumbulu sampai Makataka juga memberikan kesejukan kepada masyarakat.
“Maka dengan kehadiran semua pihak ini saya yakin akan mendamaikan situasi ini,” katanya.
“Walaupun daerah konflik tapi masyarakat tetap melaksanakan aktivitas. Saya sebagai pimpinan agama Katolik di kabupaten Intan Jaya, Puncak dan Puncak Jaya mengajak kepada kita semua mari kita ciptakan suasana yang nyaman dan aman serta kondusif di daerah tercinta kita ini. Di sini tempat kita, di sini rumah kita, di sini kebun kita dan di sini gereja kita,” kata Pastor Paroki Misael Bilogai ini.
Ketua panitia tahbisan dua imam baru, Anselius Hagisimijau mengatakan, persiapan perayaan tahbisan sudah mencapai 99 persen, yakni tempat pelaksanaan, kurban babi, prosesi adat dan lainnya.
“Ini sudah dua hari lagi mau tahbiskan dua pastor baru, saya berani katakan persiapan sudah 100 persen karena bapa Uskup Jayapura yang mau tahbiskan sudah lebih dulu ada di sini, sedangkan administrator keuskupan Timika, pimpinan Ordo Fransiskan Papua juga sudah tiba. Dukungan masyarakat sangat luar biasa sekali sehingga pada hari Minggu, 25 Juni 2023 kami siap laksanakan perayaan istimewa ini,” katanya. (*)