Jayapura, Jubi – Para dokter spesialis dan subspesialis Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Jayapura, RSUD Abepura, dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak mogok kerja mereka. Permohonan maaf itu disampaikan Ketua Komite Medik RSUJD Abepura, dr Manoe Bernd Paul SpKJ(K)AR MKes dalam konferensi pers para dokter spesialis di Kota Jayapura pada Senin (18/9/2023).
“Mewakili dokter di tiga rumah sakit untuk masyarakat Kota Jayapura yang berdampak terhadap pelayanan spesialis dan subspesialis di RSUD Abepura, RSUJD Abepura dan RSUD Jayapura saat kami menyampaikan aspirasi 28 Agustus 2023, kami memohon maaf atas ketidaknyaman tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, para dokter spesialis dan subspesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, RSUD Abepura dan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Abepura mogok kerja melayani pasien poliklinik di ketiga rumah sakit pemerintah itu untuk menuntut Pemerintah Provinsi Papua membayar penuh TPP mereka yang dipotong sejak Januari 2023. Mogok kerja itu dilakukan sejak Kamis (31/8/2023), namun pada 5 September 2023 sebagian dokter spesialis kembali melayani pasien poliklinik RSUD Jayapura dan RSUD Abepura.
Manoe mengatakan dokter spesialis dan subspesialis mengutarakan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasa kurang nyaman dan tidak terlayani saat para dokter mogok kerja. Manoe mengatakan para dokter spesialis merasa dukungan masyarakat dan seluruh pihak yang akhirnya membuat tuntutan TPP dijawab Pemerintah Provinsi Papua.
“Kami mengutarakan apa yang kami rasakan. Kami akan terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Papua yang kami cintai,” katanya.
Manoe tidak menyebutkan besaran tambahan TPP yang dibayarkan Pemerintah Provinsi Papua. Manoe mengatakan mereka sangat bersyukur akhirnya Pemerintah Provinsi Papua merespon tuntutan TPP mereka.
“Kami mensyukuri karena ada tanggapan. Itu yang penting ada tanggapan, respon dari gubernur, dan respon dari pemerintah pusat. Jadi kami merasa bahwa keberadaan kami selama ini dihargai. Itu yang penting,” ujarnya.
Salah satu pasien, Hans Ansanay mengaku mendapatkan layanan dari dokter spesialis ortopedi di RSUD Jayapura. Ia berharap Pemerintah Provinsi Papua dapat menyelesaikan masalah bersama para dokter spesialis dan subspesialis.
“Saya berharap aksi para dokter tak terulang kembali. Sebab, masyarakat sangat membutuhkan para dokter spesialis dan subspesialis untuk mendapatkan layanan kesehatan yang optimal,” kata Ansanay kepada wartawan di Kota Jayapura, pada Senin siang. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!