Jayapura, Jubi – Musibah kembali dirasakan masyarakat Kota Jayapura, Papua, khususnya yang bermukim di tepi Kali Sborhonyi atau tepatnya di samping SMK 3 Kotaraja.
Musibah kali ini, bukan seperti banjir yang terjadi pada 7 Januari 2022, tetapi talud sepanjang 50 meter terdampak longsor, akibat tidak bisa menahan beban material yang ada di atasnya.
“Harus segera diperbaiki secepatnya, karena ini jalur utama kendaraan keluar masuk [dua arah] warga, yang melakukan aktivitas menuju jalan utama,” kata Matias, saat ditemui Jubi di lokasi longsor, Selasa (26/4/2022).
Menurut Matias, talud yang sudah dipasangi garis pembatas tersebut longsor sejak dua hari lalu. Kendaraan yang biasanya melalui jalan tersebut harus antre, karena jalan yang tersisa tinggal sebagian.
“Kalau tidak secepatnya diperbaiki maka dikhawatirkan longsor semakin luas hingga ke perumahan warga. Apalagi kalau sudah tergerus air yang mengalir di Kali Sborhonyi, maka semakin mempercepat proses longsor,” ujar Matias.
Warga lainnya, Petrus, mengatakan seharusnya sebelum longsor terjadi, pemerintah daerah sudah mengantisipasinya dengan mempercepat perbaikan talud.
“Kalau sudah longsor seperti ini, bukan hanya pemerintah yang repot, tapi warga juga terkena imbasnya. Saya berharap secepatnya diperbaiki agar tidak menyusahkan warga,” ujar Petrus.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru yang turun meninjau langsung lokasi longsor tersebut mengatakan, agar jalur tersebut bisa dilalui warga, maka solusi sementara yakni dengan diberlakukannya arus lalu lintas satu arah, sambil menghitung anggaran perbaikan.
“Kalau sampai tidak ditangani, bisa habis ini jalan. Ini tanggung jawab Balai Wilayah Sungai Papua. Longsor ini adalah dampak dari banjir 7 Januari 2022,” ujar Rustan.
Dikatakan Rustan, longsor yang berada di depan Kantor Kelurahan Waimhorok terjadi akibat penahan talud tidak bisa lagi menahan beban (material), karena bagian bawahnya sudah tergerus air.
“Tahap sementara, untuk longsor ini diambil alih oleh Pemkot Jayapura dan anggarannya lewat dana BTT (Bantuan Tak Terduga), sementara kami hitung. Kami minta warga bersabar sambil melakukan perbaikan konstruksinya,” ujar Rustan. (*)
Discussion about this post