Waropen, Jubi – Sejumlah bupati di Papua tidak ingin pemekaran provinsi atau kabupaten/kota di Papua menyebabkan Gereja Kristen Injili (GKI) Tanah Papua terpecah.
Pernyataan itu disampaikan para bupati saat seremoni pembukaan Sidang Sinode XVIII GKI di Tanah Papua, di Pantai Wisata Sarfambai, Kampung Waren, Distrik Waropen Bawah, Senin (18/07/2022) malam.
Sidang Sinode yang diikuti 11 wilayah penginjilan GKI di Tanah Papua, akan berlangsung 18-24 Juli 2022 mendatang.
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli mengatakan provinsi dan kabupaten/kota boleh dimekarkan. Akan tetapi Sinode GKI di Tanah Papua mesti tetap satu.
“Jemaat dan klasis boleh bertambah, namun Sinode (GKI di Tanah Papua harus) tetap satu,” kata Didimus Yahuli.
Bupati Biak Numfor, Hery Naap mengatakan hal yang sama. Katanya sebagai anak GKI, ia ingin Sinode GKI di Tanah Papua tetap satu.
“Saya ingatkan kita, provinsi boleh pecah tapi GKI tetap satu. Dalam proses pencalonan dan pemilihan, jangan percaya iblis tapi pilihlah yang diinginkan Tuhan. Sebagai anak GKI saya berharap semua berjalan baik,” kata Hery Naap.
Pernyataan serupa dikatakan Ketua DPR Papua, Jhonny Banua Rouw. Menurutnya, kesatuan Sinode GKI di Tanah Papua harus tetap dijaga.
“Mari kita jaga, agar Sinode GKI di Tanah Papua tetap satu, meski pemekaran terjadi. Sebab, Papua ini dibuka oleh pekabaran injil,” kata Jhonny Banua Rouw.
Seremoni pembukaan Sidang Sinode XVIII GKI di Tanah Papua, ditandai dengan pemukulan tifa oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua periode 2017-2022, Pdt Andrikus Mofu.
Seremoni pembukaan dipandu Coki Sitohang bersama Lee Mauri, dan diwarnai tarian kolosal, yang menceritakan perjalanan pekabaran Injil di Tanah Papua, hubungan antaralam dan manusia, hingga pesta kembang api. (*)
Discussion about this post