Nabire, Jubi – Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk melantik pimpinan Majelis Rakyat Papua Tengah atau MRPT masa jabatan 2023 – 2028. Pelantikan itu itu berlangsung di aula Kantor Gubernur Papua Tengah, Kabupten Nabire, Kamis (1/2/2024).
Para pejabat MRPT yang dilantik itu adalah Agustinus Anggaibak (Ketua), Paulina Marey (Wakil Ketua I), dan Dom Clay Matheus Wakerkwa (Wakil Ketua II). Haluk berharap seluruh anggota MRPT dapat menjadi panutan bagi generasi muda di Tanah Papua, khususnya di Provinsi Papua Tengah.
“Saya berharap anggota MRPT dapat menampilkan cara hidup orang asli Papua yang berbudaya luhur serta arif, karena anggota MRPT adalah cerminan masyarakat adat Papua di depan masyarakat Nusantara hingga mancanegara. [Anggota MRPT harus] menjadi panutan dan contoh bagi seluruh generasi muda di Tanah Papua, di Papua Tengah secara khusus,” katanya.
Haluk mengatakan pengambilan sumpah janji pimpinan MRPT itu merupakan momentum bersejarah bagi Provinsi Papua Tengah, karena terjadi untuk pertama kalinya. Haluk mengingatkan MRPT memiliki tugas untuk mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI, dan mengabdi kepada rakyat Provinsi Papua Tengah
Para anggota MRPT juga diminta mengamalkan Pancasila dan UUD 1945, serta menaati segala peraturan perundang-undangan. “MRPT juga memiliki tugas membina pelestarian penyelenggaraan kehidupan adat dan budaya asli Papua serta membina kerukunan kehidupan beragama dan mendorong pemberdayaan perempuan,” katanya.
Menurut Haluk, tugas terpenting MRPT adalah menjaga dan meningkatkan harkat, martabat, serta memperjuangkan hak-hak Orang Asli Papua di bidang ekonomi, politik, maupun sosial budaya. “Untuk mewujudkannya, tentu dibutuhkan sinergi dan kesepahaman antara pemerintah daerah MRPT, DPR Papua Tengah, dan DPR Kabupaten agar bersinergi dalam memperjuangkan hak-hak orang Papua,” katanya.
Ia berpesan agar seluruh anggota MRPT memiliki kekompakan dalam melaksanakan tugas, mengingatkan kata sebutan “Yang Mulia” bagi anggota MRPT menunjukkan kedudukannya yang tinggi.
“Saya pagi tadi membaca Alkitab, dan menemukan arti kata ‘mulia’, yaitu hanya disebutkan kepada Tuhan. Negara memberikan hak Istimewa kepada MRP, yakni pada posisi yang dihormati, disegani, dan dihargai kita semua. Tolong jaga kehormatan itu, martabat itu, dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat,” katanya. (*)