Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kota Jayapura, Papua, Jean Hendrik Rollo mengatakan, produksi atau ketersediaan pangan lokal mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Komoditas pangan tidak bergejolak, baik harga tidak naik maupun stok tetap tersedia. Artinya, ada yang panen (produksi lokal) ada juga yang tanam hari itu juga,” ujar Rollo di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (13/4/2022).
Dikatakan Rollo, meski sebagian besar komoditas pangan didatangkan dari luar Kota Jayapura (impor) atau sebanyak 70 persen, namun komoditas pangan tetap menjadi primadona sehingga selalu tersedia bahkan produksinya terus ditingkatkan.
“Memang kita masih bergantung produk pangan dari luar seperti bawang merah, bawang putih, kentang, beras, daging, hingga kebutuhan sembako [sembilan bahan pokok], tapi ada produk unggulan lokal yang bisa dirasakan manfaatnya,” ujar Rollo.
Komoditas pangan yang dipastikan ketersediaanya tetap terjaga, dikatakan Rollo, yaitu seperti umbi-umbian, sayur, beras, dan buah-buahan, yang sebagian besar sentra produksinya terletak di wilayah Distrik Muara Tami sebagai daerah pertanian.
“Kelompok tani di Kota Jayapura ada 126 dari 4.000 rumah tangga tani dengan jumlah petani sebanyak 12 ribu orang. Satu kelompok tani ada 20-40 rumah tangga. Sampai saat ini tetap produktif bercocok tanam,” ujar Rollo.
Rollo berharap seiring pesatnya pembangunna di daerah sentra produksi pertanian, tidak mengurangi semangat petani untuk bercocok tanam, karena sangat penting untuk tetap menjaga ketersediaan pangan di ibukota Provinsi Papua itu.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, ketahanan pangan bukan hanya urusan beras, tetapi meliputi manajemen ketersediaan pangan, akses pangan, stabilitas (harga) dan distribusi pangan, serta utilitas dan keamanan pangan.
“Semakin banyak produksi komoditas maka harga jualnya semakin terjangkau, apalagi saat hari-hari besar keagamaan kebutuhan pangan selalu meningkat. Untuk itu sangat penting menjaga ketersediaan pangan lokal supaya tetap memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Rustan.
Dikatakan Rustan, dalam jangka pendek, peningkatan produksi pangan dan perbaikan sistem produksi wajib menjadi prioritas utama strategi kebijakan pangan pemerintah sekaligus meningkatan kualitas dan kuantitas produk pangan lokal yang dihasilkan.
“Manajemen stok pangan dan stabilitas harga pangan, terutama yang bersifat strategis, tetap perlu menjadi prioritas kita agar masyarakat bisa menikmati pangan lokal yang berkualitas dan menyehatkan,” ujar Rustan. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!