Jayapura, Jubi – Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, petani muda asli Papua yang terdata di sistem informasi pertanian baru mencapai 700 orang.
“Kami terus mendorong anak muda asli Papua khususnya Kota Jayapura untuk tertarik menjadi petani milenial,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Jean Hendrik Rollo di Jayapura, Sabtu (18/6/2022).
Minimnya anak muda asli Papua, dikatakan Rollo menjadi semangat dalam meningkatkan sumber daya manusia petani dan peternak untuk berdaya saing.
“Tujuan kami agar mereka memiliki wawasan yang tinggi sehingga menjadi petani dan peternak yang handal dalam mengelola sumber daya alam,” ujar Rollo.
Dikatakan Rollo, sudah saatnya petani muda khususnya putra putri Kota Jayapura memegang kendali guna menjamin ketersediaan pangan lokal yang berkualitas dan memiliki ekonomis tinggi.
“Berbeda bila sudah memasuki usia 50 tahun yang daya tahan tubuhnya mulai menurun. Untuk itu, anak-anak muda harus diberdayakan karena memiliki semangat dan kemauan untuk bekerja,” ujar Rollo.
Menurutnya, profesi petani dan peternak memang berpanas-panasan, berurusan dengan tanah atau berternak, namun profesi penghasilan yang di dapat lebih banyak bila dibandingkan pekerja kantoran.
“Keuntungan menjadi petani adalah menjadi bos untuk diri sendiri, tidak terlalu kaku soal pakaian, tubuh lebih sehat, mampu mendongkrak perekonomian bila ditekuni dengan baik,” ujar Rollo.
Rollo berharap 700 petani dan peternak aktif sesuai usahanya masing-masing, membantu pemerintah dengan melakukan sosialisasi dan edukasi guna mendorong regenerasi kerja petani dan peternakan asli Papua.
“Pelatihan dan pendampingan terus kami lakukan sehingga semakin paham dalam mengelola usahanya sehingga sektor pertanian dan peternakan menjadi magnet bagi anak muda untuk tertarik dengan sektor pertanian dan peternakan,” ujar Rollo. (*)
Discussion about this post