Jayapura, Jubi – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Provinsi Papua mulai mengoptimalkan pembayaran nontunai di pasar tradisional untuk meminimalisir penggunaan uang cash.
“Kami bekerja sama dengan Bank Papua tentang digitalisasi pasar,” ujar Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N Awi, di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (29/7/2022).
Dikatakannya, untuk mendukung pembayaran nontunai di pasar tradisional melalui aplikasi Quick Response Code Indonesian Standar atau QRIS, yang nantinya digunakan oleh pedagang.
QRIS, lanjutnya, adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
“Mereka boleh gunakan, boleh juga tidak tapi minimal kami sudah sosialisasikan sehingga ke depannya mereka sudah terbiasa,” ujarnya.
Dikatakannya, manfaat dari pembayaran nontunai agar terhindar dari peredaran uang palsu, meminimalkan terjadinya perpindahan uang dari tangan ke tangan, apalagi saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
“Intinya dapat menjamin keamanan pedagang dan pembeli dan lebih simpel. Sudah disosialisasikan tahun lalu dari Bank Indonesia, tapi dalam implementasinya harus bank umum, dalam hal ini Bank Papua, untuk bantu kami,” ujarnya.
Robert Awi berharap pembayaran nontunai di pasar tradisional dapat diaplikasikan oleh pedagang, mengingat Kota Jayapura sebagai kota modern dan berkembang, sehingga digitalisasi dalam pembayaran sangat penting dilakukan. (*)
Discussion about this post