Jayapura, Jubi – Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum atau Dewas PDAM Jayapura, Rustan Saru, mengatakan harus ada bak penampungan air bila debit air berkurang di intake atau penangkap air.
“Kita lepas [air] saat musim kemarau dan ditampung lagi saat musim hujan,” ujar Rustan Saru, di SMP Negeri 1 Jayapura, Rabu (20/7/2022).
Menurutnya, keberadaan bak penampungan air atau tandon sangat penting, agar masyarakat tetap mendapatkan layanan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Jumlah pendudukan Kota Jayapura terus bertambah, tentu membutuhkan pelayanan, salah satunya ketersediaan air bersih sehingga tidak menghambat aktivitas mereka,” ujar Rustan.
Dikatakannya, bak penampungan air merupakan salah satu langkah untuk dapat menjawab keluhan dan komplain pelanggan PDAM Jayapura bila keran air mereka tidak mengalir.
“Kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air minum yang didistribusikan kepada pelanggan benar-benar dijaga demi kenyamanan masyarakat terutama pelanggan PDAM,” ujar Rustan.
Dikatakannya, selama 20 tahun PDAM Jayapura hanya mengelola 12 sungai dengan 22 fasilitas penangkap air atau intake, yang debit airnya terus mengalami penurunan akibat penebangan hutan secara ilegal dan aktivitas pertanian di sumber air.
“Saya berharap ini menjadi perhatian dari PDAM Jayapura untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan terutama menjamin tersedianya air bersih yang sehat dan aman dikonsumsi masyarakat,” ujar Rustan.
Rustan meminta kerja sama warga terutama tidak menebang hutan secara ilegal, merusak pipa air milik PDAM, tidak membangun rumah di area sumber air agar ketersediaan air bersih tetap terjaga. (*)
Discussion about this post