Jayapura, Jubi – Kota Jayapura merupakan ibu kota Provinsi Papua yang terletak di ujung Timur Indonesia, dengan luas 940 km2.
“Kota Jayapura umumnya merupakan dataran rendah dan dikelilingi perbukitan, sehingga bahaya banjir dan longsor kerap terjadi,” ujar Kepala BPBD Kota Jayapura, Asep, di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (27/7/2022).
Dikatakannya, berdasarkan kondisi geografis tersebut, maka sebagai upaya untuk memitigasi bencana salah satunya dengan memperkuat sosialisasi.
“Paling tidak dapat meminimalisir risiko dampak yang ditimbulkan khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa [kematian] dan kerugian ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan mitigasi bencana seperti pengenalan dan pemantauan risiko bencana, perencanaan partisipatif penanggulangan bencana terus dilakukan agar masyarakat hidup tenang, aman, dan nyaman.
“Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan meningkatkan kemampuan menghadapi ancaman bencana,” ujarnya.
Asep menambahkan perlu juga memitigasi lingkungan sebagai upaya mencegah dan menanggulangi dampak negatif yang diperkirakan akan terjadi.
“Pengembangan budaya sadar bencana, identifikasi dan pengenalan terhadap bahaya atau ancaman bencana. Sosialisasi pencegahan bencana sangat penting dilakukan dan ditetapkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Asep minta warga yang bermukim di wilayah langganan banjir dan longsor seperti Polimak, APO, Tanah Hitam, Kotaraja, Pasar Youtefa, Organda, SMA Negeri 4 Jayapura, Dok 2, dan Dok 9, agar meningkatkan kesiap-siagaan. (*)
Discussion about this post