Sentani, Jubi – Komunitas Rasta Kribo Papua atau KRKP Kota Jayapura menyelenggarakan acara konser musik reggae dalam rangka penghormatan atas kelahiran Bob Marley pada 6 Februari 1945. Bob Marley diketahui sebagai figur inspiratif dan tokoh legendaris dalam musik Reggae.
Dalam konser musik tersebut 10 musisi lokal Papua tampil dengan menyanyikan lagu-lagu Bob Marley di Cemara, Jalan Raya Sentani-Abepura, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua.
Pantauan Jubi pada Selasa (6/2/2024) malam, musisi-musisi lokal Papua itu tampil menyanyikan tiga sampai lima lagu-lagu Bob Marley diselingi dengan lagu reggae lokal Papua. Para musisi reggae itu rata-rata mengenakan pakaian hitam dengan rambut gimbal yang khas layaknya Bob Marley.
Para penikmat musik reggae Kota maupun Kabupaten Jayapura memenuhi halaman Cemara demi memeriahkan acara konser musik reggae ‘Tribute Bob Marley’ itu. Acara konser musik reggae dimulai dari pukul 18.00-23.00 WP.
Ketua KRKP Tedi Tebai menjelaskan 6 Februari 2024 Komunitas Rasta Kribo Papua merayakan 79 tahun kelahiran Bob Marley. Dan acara konser musik reggae tersebut sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap karya Bob Marley, tokoh legendaris musik reggae.
Menurutnya acara musik reggae semacam ini tidak hanya diselenggarakan KRKP, tetapi telah menjadi ajang tahunan komunitas-komunitas reggae di seluruh dunia. Teman-teman di Indonesia pun menyelenggarakan acara musik reggae Tribute to Bob Marley, dan di Papua dilakukan oleh teman-teman dari Manokwari dan Puncak Jaya.
“Acara ini, setiap tahun teman-teman Reggae di seluruh dunia lakukan, tidak hanya di Papua. Ini menjadi agenda tahunan kami, karena legenda Bob Marley sudah membuat salah satu warna musik yang mendamaikan dunia. Dan beliau mendapatkan Nobel [medali] Perdamaian [dari PBB], karena beliau menciptakan lagu reggae untuk mendamaikan peperangan di dunia lewat lagu,” kata Tebai.
Pria yang lahir besar di Wamena asal suku Mee itu mengaku senang, sebab pada momen tersebut ada dua grup band yang baru tampil pada malam itu. Ia mengatakan memang ada banyak grup musik reggae tetapi baru 10 grup band yang terlibat pada tribute Bob Marley itu.
“Malam ini ada teman dari Grup Band ‘Black Nist Family’ dan ‘ Nolak kalo Band’ bergabung dengan kami di Komunitas Rasta Kribo Papua,” katanya.
Tebai menjelaskan Komunitas Rasta Kribo Papua hadir sebagai wadah untuk memberikan ruang sebanyak-banyaknya kepada musisi lokal Papua untuk berkarya, menciptakan lagu, kemudian ditampilkan pada acara-acara besar untuk publik.
Meski acara konser musik reggae tersebut tanpa sponsor dari pihak mana pun, lanjut Tebai, dirinya berharap kepada pemerintah untuk memberikan dukungan atau support kepada Komunitas Rasta Kribo Papua, karena mereka bekerja mengembangkan karya-karya anak-anak Papua melalui seni musik.
“Kami berharap pemerintah melihat kami, supaya kami yang berkecimpung di bidang seni musik ini bisa maju. Bagi kami kehadiran pemerintah itu sangat penting, karena menolong kami untuk memajukan teman-teman grup Band ini berkembang dan maju di Tanah Papua,” katanya.
Vokalis dari salah satu grup band, ‘De Sagoo’ Boy Erari semangat dengan acara tersebut, karena baginya acara-acara seperti itulah yang menjadi tempatnya untuk tampilkan karya musik reggae. Ia pun berharap sebagai musisi lokal supaya semakin banyak ruang yang tercipta untuk karya mereka bisa ditampilkan.
“Papua itu kaya akan sepak bola, alam. Tapi tidak kalah pentingnya juga ada seni musik sehingga dengan acara seperti ini bisa membawah kami pada acara-acara besar baik nasional maupun internasional,” harapnya. (*)
Discussion about this post