Merauke, Jubi – Unit Manager Communication Relation and CSR Marketing Operation Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku (Region III), Edi Mangun menyebut ada indikasi penyelewengan Bahan Bakar Minyak – BBM subsidi jenis solar untuk bahan bakar kapal penangkap ikan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Pernyataan Edi Mangun ini menjawab pertanyaan jurnalis di Merauke terkait masalah antrian kendaraan roda empat (truk dan pikap) yang membludak di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Umum – SPBU di Merauke. Kondisi ini terjadi dalam lima tahun terakhir.
“Merauke ini unik ya, saya lihat antrean ini sekarang agak berkurang. Saya kemarin baru keliling, ternyata informasinya itu kalau kondisi laut bergejolak, antrean solar agak sepi. Teman-teman di sini pasti bisa lihatlah,” kata Edi Mangun di Merauke, Senin (12/2/2024).
“Seperti (SPBU) di tempat lain, awal-awal tahun itu memang agak sepi, karena apa? Proyek pemerintah belum banyak yang berjalan. Tapi di Merauke ini plus (ada faktor lain). Kalau kondisi laut lagi sulit untuk melaut, antrian solar itu agak sepi. Itu saya dapat informasi saat beberapa kali ke sini,” sambungnya.
Disinggung pernyataannya itu mengartikan ada indikasi penyelewengan BBM subsidi untuk usaha industri? Edi Mangun membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan indikasi penyelewengan solar subsidi itu merupakan ranahnya ranahnya aparat penegak hukum untuk menyelidiki dan menindak.
“Ya ada indikasi penyalahgunaan solar. Tapi tentunya kalau kita bicara penyalahgunaan sesuai dengan apa yang diamanatkan Undang-undang Migas, itu menjadi ranah teman-teman aparat penegak hukum. Kalau kami selaku operator hanya menyuplai sampai ke titik SPBU dan agen serta pangkalan,” ujarnya.
Ditanya apakah Pertamina punya kapasitas memberikan penegasan kepada pihak SPBU untun meminimalisir penyalahgunaan solar subsidi? Edi Mangun menyatakan aturan dari pemerintah terkait peruntukan bahan bakar subsidi sangat jelas. Hanya saja dia menyebut banyak operator di SPBU yang mendapat diintimidasi atau tekanan dari kelompok yang memanfaatkan BBM subsidi.
“Mereka juga kan banyak yang dalam posisi diintimidasi, ada tekanan-tekanan dari kelompok yang memanfaatkan BBM subsidi. Saya tidak punya kapasitas untuk menyatakan bahwa ada atau tidak oknum aparat yang terlibat, tapi kan realita di lapangan seperti itu,” tutupnya. (*)
Discussion about this post