Jayapura, Jubi – Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB, Sebby Sambom mengaku bertanggung jawab atas penembakan terjadi di Kabupaten Puncak Jaya pada 17 Maret 2024 maupun di Kabupaten Paniai pada Rabu (20/3/2024). Hal itu dinyatakan Sambom dalam keterangan pers pada Rabu.
Sambom meminta aparat keamanan tidak menyisir permukiman warga di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. “Aksi penembakan itu murni dilakukan oleh TPNPB. Kami sampaikan kepada militer Indonesia untuk tidak melakukan penyisiran di permukiman warga sipil di Distrik Bayabiru. Kami TPNPB Kodap X Paniai siap bertanggung jawab,” kata Sambom dalam siaran persnya.
Penyerangan di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah, terjadi pada Rabu (20/3/2024) sekitar pukul 08.00 WP. Sejumlah dua anggota polisi meninggal dunia dalam serangan itu, yaitu Bripda Arnaldobert Yawan dan Bripda Sandi Defrit Sayuri.
Sambom menjelaskan pihaknya juga bertanggung jawab atas penembakan yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, pada 17 Maret 2024. Penyerangan yang dilakukan Kodap 27 TPNPB Puncak Jaya pimpinan Lerimayu Enembe menyebabkan Serka Marinir Ismunandar meninggal dunia, dan seorang lainnya terluka.
“Pada 17 Maret 2024 kami juga melakukan perampasan dua pucuk senjata api laras pendek. Kami yang mengambil, dan kami siap bertanggung jawab atas semua insiden penembakan yang terjadi,” kata Sambom.
Sambom mengatakan berperang bukan untuk cari makan dan minum ataupun minta-minta uang kepada Pemerintah Indonesia. “Ini perang pembebasan Papua Barat. Jika militer Pemerintah Indonesia mau cari senjata yang kami rampas di Paniai dan Puncak Jaya, silahkan datang ke markas kami,” katanya.
Sambom juga menyampaikan pernyataan pimpinan TPNPB Aibon Kogoya yang meminta penutupan tambang ilegal di Distrik Baya Biru, Paniai. “Akibat tambang ilegal tersebut, hutan adat kami mulai hilang dan punah. Akibat tambang itu, terjadi pendropan pasukan militer Indonesia, dan pengiriman alat pencari emas milik tentara dan polisi dari Nabire dengan menggunakan pesawat dan helikopter miiter,” katanya.
Sambom mengatakan TPNPB akan terus melawan militer Indonesia hingga Papua merdeka. Menurutnya, TPNPB berdiri sebagai pagar bangsa Papua dan bertanggung jawab melindungi rakyat Papua dari ancaman genosida maupun ekosida oleh Pemerintah Indonesia. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!