Jayapura, Jubi – Mahasiswa Papua yang berstudi di Makassar meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperhatikan kesehatan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Gubernur Papua kini mendekam di Rumah Tahanan Negara KPK Pomdam Jaya Guntur sejak 11 Januari 2023.
“Kami seluruh ketua-ketua korwil Mahasiswa Papua yang ada di kota studi Makassar memohon pemerintah pusat atau KPK memperhatikan kondisi kesehatan Gubernur Lukas Enembe” kata Ketua Mahasiswa Papua di Makassar, Anton Yikwa kepada Jubi, pada Rabu (11/1/2022) malam.
Gubernur Lukas Enembe ditangkap KPK ketika sedang berada di rumah makan Sendok Garpu, Kotaraja, Kota Jayapura pada 10 Januari 2023. Dia lantas dibawa ke Jakarta, menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. KPK menetapkan Enembe sebagai tersangka dugaan gratifikasi dan diduga menerima suap dari Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijanto Lakka terkait proyek infrastruktur di Provinsi Papua.
Yikwa menyatakan seharusnya KPK memfasilitasi permintaan Lukas Enembe menjalani pemeriksaan kesehatan di Singapura. Menurut Yikwa ada kekhawatiran kondisi kesehatan Lukas Enembe semakin memburuk.
“Kami meyakini dan percaya juga tim dokter yang disiapkan KPK. Tapi kami masih ragu. Kami sebagai orang Papua masih ragu [akan penanganan kesehatan di dalam negeri],” ujar Yikwa.
Yikwa menyatakan KPK harus mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi di Papua dengan baik pasca penangkapan Gubernur Papua. Yikwa menyatakan KPK harus memberikan akses kepada dokter pribadi Enembe dan kuasa hukum mendampingi Gubernur Papua.
“Kalau tidak [kami mahasiswa Papua] akan melakukan demonstrasi untuk menuntut [KPK] segara [memfasilitasi pemeriksaan kesehatan Enembe di Singapura]. Dokter pribadi Enembe dan kuasa hukum harus mendampingi Gubernur Papua,” katanya.(*)