Jayapura, Jubi – Semenjak kasus penembakan terhadap sembilan warga Mappi yang diduga dilakukan aparat keamanan di Kepi, ibu kota Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan, pada 14 Desember 2022, hingga saat ini belum juga ada penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Hal itu disampaikan oleh anggota Koalisi Hukum dan HAM Papua, Mersi Fera Waromi kepada Jubi melalui layanan pesan WhatsApp, Selasa (14/02/2023).
Waromi mengatakan, dari sembilan warga yang tertembak itu, seorang di antaranya telah meninggal dunia pada 17 Desember 2022. Warga yang meninggal itu adalah Moses Nakas Erro, mengalami luka tembak di paha kanan atas bagian dalam, mulai dari pangkal paha hingga lutut.
Sedangkan delapan warga lain yang mengalami luka tembak pada 14 Desember 2022 adalah Sabinus Sokmi Sedap (24), Otniel Qah Samogoi (25), Wilhemus Jeji Samogi (18), Fredirandus Boy (16), Basilius Bape Yebo (24), Rexon Ya A Pasim (18), Kaspar Khani Yebo (15), dan Kaspar Khani Yebo (24).
Waromi mengatakan, pihaknya masih menunggu proses penyelidikan dari penyidik PPA Kabupaten Mappi, untuk memeriksa kasus pemukulan anak di bawah umur.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian namun Karena penyidik PPA di Mappi cuma satu saja dan posisinya masih berada di Jayapura sehingga kami masih menunggunya untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaku penembak terhadap anak di bawah umur di Mappi,”katanya.
“Kami masih punya empat korban yang belum dimintai keterangan, dan kendalanya kemarin adalah menunggu penyidik PPA yang harus periksa korban anak di bawah umur,” katanya.
Selain masih menunggu informasi penyidik dari kasat PPA, pihaknya juga masih menunggu informasi dari korban yang masih sakit dan berada di kampung.
“Sehingga untuk korban semuanya belum diperiksa, jadi kami juga menunggu salah satu korban untuk kembali ke Mappi, karena posisi lukanya di bagian paha dan peluru dan nyaris mengenai bagian kemaluan,”katanya.
Waromi mengatakan, koalisi menolak upaya damai yang difasilitasi pemerintah daerah, karena upaya pembayaran tidak akan memberikan efek jera bagi pelaku.
“Koalisi menolak upaya penyelesaian secara damai melalui pembayaran uang kepada korban penembakan yang akan difasilitasi Pemerintah Kabupaten Mappi. Karena kami menilai alternatif penyelesaian secara damai itu tidak akan memberikan efek jera terhadap pelaku,” katanya.(*)