Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N Awi, mengatakan stok Minyakita kembali tersedia di pasar.
“Memang sempat Minyakita langka karena terkendala transportasi, tapi sekarang sudah ada,” ujar Awi di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (14/2/2023).
Minyakita adalah minyak goreng Pemerintah Indonesia untuk membantu masyarakat mendapatkannya dengan harga murah atau subsidi.
“Dua minggu sempat langka, karena satu minggu dropping barang dari Jakarta. Kami dapat informasi dari distributor dan Bulog, tapi stoknya sudah kembali normal,” ujarnya.
Kebutuhan minyak goreng di Kota Jayapura per hari 3 ton. Konsumsi minyak goreng cukup tinggi terutama untuk rumah tangga.
“Kalau untuk distribusi lain sendiri lagi. Kota Jayapura ada empat distributor. Satu distributor mendatangkan dua pekan harga eceran tertinggi atau HET Rp14 ribu satu liter,” ujarnya.
Robert Awi berharap kepada pedagang agar tidak mempermainkan harga jual minyak goreng demi meraup keuntungan, tapi mengorbankan masyarakat.
“Kami minta pedagang menjual sesuai HET, kalau kami dapatkan ada permainan harga di pasar maka pihak terkait kami tindak tegas,” ujarnya.
Selain itu, Robert Awi juga berharap agar tidak ada kenaikan harga dan kepanikan warga dalam berbelanja, namun tetap bijak dan tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak benar terutama terkait ketersediaan minyak goreng.
“Inflasi di Kota Jayapura hingga akhir Januari 2023 berada di angka 5,5 persen dari 5,8 persen. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua yang sudah mendatangkan cabai sehingga menekan inflasi,” jelasnya. (*)