Jayapura, Jubi – Aparat kepolisian didesak segera mengungkap pelaku pembunuhan Michelle Kurisi, yang diduga terjadi pada Senin (28/82023) dan ditemukan pada Kamis (31/8/2023) di salah satu distrik di Kabupaten Lanny Jaya. Peristiwa ini berdampak pada warga Nduga yang mengungsi di sekitar Distrik Silo Karno, Kabupaten Jayawijaya.
“Kami minta polisi bisa beritahukan untuk masyarakat [tentang] siapa pelakunya, karena sekarang ini keluarga kami [pengungsi] yang tinggal di Kampung Wogi [Distrik Silo Karno] maupun yang di Sekom [Distrik Kimbim] tidak tenang. Keluarga dari Silo Karno mengusir keluarga kami karena mereka curiga,” kata Abola Kogoya, salah satu pengungsi Nduga di Wamena, kepada Jubi, Jumat (1/9/2023).
Ia mengatakan, sedikitnya 10 kepala keluarga (KK) pengungsi Nduga yang tinggal di Kampung Wogi, Distrik Silo Karno, didatangi warga setempat. Mereka meminta pengungsi Nduga meninggalkan lokasi yang sudah ditempati sejak awal 2019 lalu.
“Alasannya, mereka bilang orang Nduga yang bunuh Ibu Michelle, jadi mereka usir keluarga kami [pengungsi Nduga],” katanya.
“Kami merasa tidak aman juga kalau naik taxi dan pergi di pasar. Kalau mau naik taxi ke pasar Kimbim untuk bawa jualan, mereka [warga setempat] bilang, ‘itu mereka jadi tidak usah naik,’ atau di pasar juga begitu, mereka bicara-bicara, curiga keluarga kami orang Nduga. Ini buat kami tidak nyaman untuk aktivitas,” ujarnya.
Meski diusir, Kogoya mengatakan, keluarganya yang mengungsi berusaha memahami apa yang dirasakan oleh pihak keluarga Michelle Kurisi. Secara mandiri, pihaknya pun berusaha mencari tahu kebenaran siapa pelaku peristiwa pembunuhan tersebut.
Terkait peristiwa ini, Jubi menerima pernyataan tertulis dari Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom pada Selasa (28/8/2023) pukul 17.31, yang menyatakan pihaknya yang bertanggung jawab dalam peristiwa pembunuhan tersebut.
“Pasukan Kodap III Ndugama Darakma Batlayon Egisu telah ketemu seorang Ibu bernama Michelle Kurisi Doga di Kimbim, Jalan Baru, dan telah berhasil bunuh dia,” kata Sebby Sambom dalam pernyataan tertulisnya.
Pihak TPNPB menuding Michelle Kurisi bekerja sebagai mata-mata yang sedang melakukan pemetaan basis TPNPB di wilayah Nduga dan sekitarnya, serta mendata pengungsi Nduga yang tersebar di kabupaten tetangga Nduga.
“Pembunuhan ini dilakukan setelah diinterogasi, tujuannya dalam perjalanan menuju ke Kuyawage mau ambil data pengungsi perang masyarakat Nduga. Negara gunakan Ibu Michelle Kurisi mengambil data dan lakukan pemetaan di basis TPNPB di seluruh Papua,” katanya.
Penemuan jenazah
Jenazah Michelle Kurisi Doga ditemukan tiga hari kemudian pada Kamis (31/8/2023) sekitar pukul 13.35 WP, di salah satu distrik di Kabupaten Lanny Jaya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Wamena untuk dimandikan dan dibawa ke rumah duka Alex Doga, kakek mendiang Michelle Kurisi.
Hingga laporan diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian tentang pelaku dan motif pembunuhan Michelle Kurisi. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!