Manokwari, Jubi – Kepala Kepolisian Resor Manokwari, AKBP Parisian Herman Gultom mengatakan pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara atau TKP untuk menyelidiki penyebab kebakaran Pasar Wosi di Manokwari yang terjadi pada Senin (9/5/2022). Sejumlah barang bukti kebakaran pasar itu akan dikirimkan ke Laboratorium Forensik Jayapura.
“Kami sudah lakukan olah TKP. Kami sudah mengambil beberapa barang bukti berupa meteran listrik dan kipas angin. Kami akan bawa ke laboratorium forensik untuk diuji,” kata Gultom di Kabupaten Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, pengujian sejumlah barang bukti itu oleh Laboratorium Forensi (Labfor) Jayapura akan membutuhkan waktu. Gultom belum dapat memastikan kapan pihaknya akan menerima hasil pengujian oleh Labfor Jayapura.
Ia menjelaskan bahwa hasil olah TKP dan keterangan paguyuban pedagang menunjukkan kebakaran yang terjadi pada Senin menghanguskan 6 los pasar, dan membuat 300 kios ludes. “Namun faktanya bisa lebih dari 300 kios. Sebab, setiap kios dibagi menjadi dua bagian. Jadi, jumlah pedagang yang mengalami kerugian atas peristiwa itu lebih dari 300 orang,” tuturnya.
Kebakaran pasar itu diduga bermula dari Los 6. Gultom menyatakan pihaknya telah memasang garis polisi untuk menutup Los 6 Pasar Wosi.
Bupati Manokwari, Hermus Indou sudah mengunjungi Pasar Wosi yang terbakar pada Senin. Ia menyatakan Pemerintah Kabupaten Manokwari akan membangun bangunan pasar sementara untuk menampung para pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Wosi.
Indou juga menyatakan pihaknya akan mendata para pedagang korban kebakaran pasar itu, sekaligus mengumpulkan data kerugian para pedagang. “Pemerintah akan data korban dan kerugian, dan tidak ada aktivitas [di pasar itu untuk] sementara waktu. Nanti akan ada pembangunan pasar sementara,” ujarnya saat bertemu dengan pedagang pasar itu.
Ia menyatakan Pemerintah Kabupaten Manokwari sudah menunjuk konsultan untuk merancang bangunan pasar sementara, sambil menunggu puing Pasar Wosi dibersihkan. “Konsultan sudah siap, dan akan merancang bangunan sementara Pasar Wosi, sehingga pedagang bisa aktivitas. Nanti pada tahun 2024 akan kami usahakan bangunan yang lebih bagus,” kata Indou.
Aktivitas ekonomi di Pasar Wosi lumpuh total setelah pasar itu terbakar pada Senin dini hari. Sulaiman, salah satu pedagang di pasar itu, berharap pemerintah memikirkan solusi terbaik agar para pedagang bisa berdagang lagi.
“Kami berharap pemerintah daerah bisa memberikan solusi, agar kami dapat melakukan aktivitas kembali,” kata Sulaiman yang berhasil menyelamatkan semua barang dagangan dari kebakaran. (*)
Discussion about this post