Jayapura, Jubi – Pembunuhan terhadap IS (29) dan AK (25) di kilometer 5 Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan pada 11 Oktober 2023, hingga kini belum ada kejelasan penanganan kasusnya.
Untuk itu keluarga korban yang didampingi Pembela HAM Papua dan juga selaku Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, Theo Hesegem menuntut kepolisian Resor Yahukimo dapat mengungkap pelaku pembunuhan tersebut.
Saat bertemu dengan Theo Hesegem di Dekai, Senin (30/10/2023) keluarga kedua korban menjelaskan jika pembunuhan keduanya dilakukan dengan cara yang keji , dimana alat vital korban ditusuk dengan benda tajam.
Panius Elopere keluarga korban IS menjelaskan istrinya ditemukan meninggal ketika hendak berangkat ke kebun bersama anaknya yang berumur 12 tahun. Dan dari penjelasan anaknya itu, korban bertemu dengan seorang lelaki di tengah jalan dan sempat bertanya dan bersalaman.
“Tidak lama setelah bertemu di jalan, istri dan anak saya lanjut jalan lalu diduga pelaku ini mengejar keduanya dengan menggunakan topeng dan berganti pakaian,” kata Panius Elopere dalam siaran pers yang dikirimkan Theo Hesegem kepada Jubi, Rabu (1/11/2023).
Seorang saksi lainya menyebut, setelah membunuh IS, terduga pelaku itu kembali membunuh korban lainya atas nama AK di hari yang sama.
“Hingga kini kami masih menunggu kepastian penyelidikan polisi atas pembunuhan itu, sehingga melalui pemberitaan ini kami harap ada titik terang dari kasus yang menimpa keluarga kami,” kata Panius Elopere.
Atas kejadian pembunuhan itu, keluarga korban setelah menemukan kedua jasad keduanya langsung melaporkan ke Polres Yahukimo untuk dilakukan penyelidikan.
Andrianus Silak keluarga korban AK menjelaskan ia mendapat informasi dari keluarga, AK dibunuh di kebun. Kemudian keluarga korban melaporkan kepada pihak Polres Yahukimo kemudian melakukan identifikasi di Tempat Kejadian Perkara.
“Kami juga tidak mengetahui siapa-siapa saja yang pergi ke kebun, kemudian kami mendengar ada dua orang perempuan yang dibunuh di kebun, sehingga kami minta pihak kepolisian untuk identifikasi di Tempat Kejadian Perkara,” katanya.
Menurutnya, keluarga korban selalu mendatatangi Polres Yahukimo mengecek hasil identifikasi yang dilakukan polisi, namun belum memberikan penjelasan dan keluarga diminta bersabar karena sedang memperdalam kasus tersebut.
“Perlakuan yang sangat tidak manusiawi atas kejadian itu, kami sangat mengharapkan kepada pihak Kepolisian Polres Yahukimo sebagai aparat penegak hukum, untuk segera mengungkapkan pelaku pembunuhan terhadap kedua ibu tersebut secara terbuka dan transparan,” katanya.
Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, Theo Hesegem juga mendesak kepolisian Yahukimo untuk segera mengungkap siapa pelaku pembunuhan tersebut.
Meski atas kejadian itu belum ada saksi mata, namun ia berharap barang bukti yang sudah dikantongi pihak kepolisian, bisa memperdalam kasus ini. Sehingga pelaku kekerasan dapat terungkap dan bisa diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Kita terus dorong pihak aparat kepolisian agar masalah ini tidak tenggelam begitu saja, karena tindakan yang dilakukan tidak berperikemanusiaan. Oleh karena itu, tindakan seperti ini harus diusut tuntas, dan harus diberikan ganjarannya setimpal dengan kejahatan mereka,” kata Hesegem. (*)