Jenderal Kopassus ditunjuk pimpin operasi penyelamatan pilot Susi Air

Susi Air
Komandan Komando Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi, Brigjen JO Sembiring. - Jubi/Alexander Loen

 

Jayapura, Jubi – Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Muhammad Saleh Mustafa, menunjuk Jenderal Komando Pasukan Khusus atau Kopassus, Brigadir Jenderal Juinta Omboh (JO) Sembiring sebagai Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) pembebasan pilot Susi Air yang ditawan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNP) di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

JO yang kini menjabat sebagai Komandan Komando Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi menegaskan, dalam upaya penyelamatan pilot
Berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Marthens dari tangan kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya, melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Korpa lainnya yang bertugas di Papua.

Baca juga :   KMPY se-Indonesia minta TPNPB dan aparat keamanan tidak korbankan kepentingan warga sipil di Yahukimo

“Semua potensi dan sumber daya TNI-Polri yang beroperasi di Papua akan dikerahkan. Distrik Paro kini telah dikuasai aparat keamanan, sehingga penerbangan menuju Bandara Paro sudah bisa digunakan,” kata JO Sembiring dalam rilis tertulisnya yang diterima Jubi di Kota Jayapura, Jumat (17/2/2023).

JO menegaskan, aksi kejahatan yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya sejak 2017 harus segera dihentikan, sebab sudah banyak memakan korban jiwa.

“Saat ini seluruh warga Paro sudah mengungsi ke Distrik Kenyam. Jika ada pihak-pihak yang menghalang-halangi atau tidak mendukung upaya penegakan hukum ini, maka dianggap bagian dari kelompok TPNPB,” tegasnya.

Baca juga :   Polda Papua bantah data korban Dogiyai versi LBH-TKP dan Jaringan Advokasi HAM 

Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyampaikan, sejauh ini upaya penyelamatan pilot Susi Air masih beripa pendekatan dialog lewat paea tokoh dan pemerintah setempat.

“Namun mengingat waktu, kami aparat keamanan TNI Polri punya standart operasi yang harus dijalankan dalam upaya penegakan hukum, agar persoalan ini tidak berlarut-larut,” kata Saleh.

Pangdam juga menegaskan, jika anggota TNI-Polri yang terlibat pada tindakan hukum telah terseleksi dan terpilih, maka segera melaksanakan tugasnya dengan terukur.

Baca juga :   Pencarian pilot Philip Merthens diperluas hingga ke Yahukimo dan Puncak

“Kita sudah bekali dan sudah diberikan arahan tentang hal-hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Antara lain penegakkan HAM, jadi jangan diragukan apabila nantinya tindakan ini dilakukan, kita tidak akan keluar dari rambu-rambu HAM,” tegasnya. (*)

Komentar
banner 728x250