Jayapura, Jubi – Dua dari tiga senjata api milik lima anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB Kodap 35 Bintang Timur yang tewas dalam penyergapan yang dilakukan Satuan Tugas Penegakan Hukum Damai Certenz di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan pada Sabtu (30/9/2023) dini hari sudah teridentifikasi.
Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Damai Cartenz-2023, AKPB Bayu Suseno mengatakan dua senjata api (senpi) tersebut merupakan senjata organik personel Satuan Tugas Pengamana Perbatasan (Satgas Pamtas) 725/ Varoagi yang hilang saat Helikopter M1-17V5 HA-5138 TNI AD hilang kontak di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) pada 2019 lalu.
“Setelah kami dalami diketahui senpi laras panjang jenis SS2 V3_K1 dengan nomor seri 93.004236, dan pistol Brouning FN dengan nomor seri OT6117 adalah milik personel Satgas Pamtas 725 yang hilang,” kata Bayu melalui pesan WhatsApp, Minggu (1/10/2023).
Sementara untuk satu pucuk senpi laras panjang warna hitam bertuliskan Noveske yang dilengkapi dengan teropong jarak jauh, ujar Bayu, masih dalam penyelidikan namun pihaknya menduga senjata itu asalnya dari Negara Papua Nugini (PNG) yang dibeli TPNPB Pegubin pada awal 2022.
“Sedangkan ratusan butir amunisi yang juga ditemukan pada saat penyergapan diduga kuat berasal dari sumber yang sama, yaitu insiden Heli TNI AD yang hilang kontak dan juga pembelian dari PNG,” ujarnya.
Saat ditanya soal identitas dari kelima anggota TPNPB yang tewas, Bayu menyampaikan sampai saat ini belum diketahui, sebab proses identifikasi masih berlangsung.
“Kami pegang prinsip kehati-hatian dan ketelitian agar hasil identifikasi menjadi valid. Nanti hasilnya pasti akan kami publikasikan,” katanya.
Yang jelas, kata Bayu, kelima orang yang tewas merupakan bagian kelompok TPNPB Pegunungan Bintang pimpinan Ananias Ati Mimin. Rekam jejak kriminal kelompok ini di antaranya yaitu pembunuhan terhadap satu perawat Puskemas di Kiwirok, penganiayaan terhadap lima orang petugas Puskesmas, pembakaran beberapa gedung di antaranya Kantor Bank Papua, Puskesmas, dua rumah perawat yang terjadi pada 13 September 2021 di Kiwirok.
“Kemudian juga pembunuhan terhadap tiga orang tukang ojek, dan penganiayaan terhadap tiga orang tukang ojek lainnya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang pada 5 Desember 2022,” katanya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!