Jayapura, Jubi – Komandan Resor Militer atau Danrem 172/ Praja Wira Yakthi, Brigjen Dedi Hardono, menyesali adanya pembakaran rumah dinas, rumah toko, dan Detasemen Kesehatan Wilayah atau Denkesyah di persimpangan Jalan Perumnas Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura pada saat pengantaran jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, Kamis (28/10/2023).
“Aksi duka iring-iringan jenazah Lukas Enembe ke tempat persemayaman, dicoreng oleh aksi sekelompok masyarakat yang melakukan tindakan anarkis di Kota Jayapura,” kata Dedi di Kota Jayapura, Jumat (29/12/2023).
Menurut Dedi, aksi anarkis massa yang menyambut kedatangan jenazah Lukas Enembe dimulai di Sentani, Kabupaten Jayapura dengan melakukan pelemparan batu kepada warga, aparat dan ruko-ruko sepanjang jalan serta pengrusakan kendaraan dinas mikik TNI dan Polri.
Kericuhan berlanjut hingga massa membakar pertokoan milik Koperasi Korem 172/PWY di persimpangan Jalan Perumnas Waena, Distrik Heram, hingga api menjalar dan menghanguskan beberapa rumah dinas TNI Bucend III Waena. Bahkan bangunan Denkesyah Waena beserta poli kliniknya juga ikut terbakar.
“Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi. Niat kita semua baik yaitu mengantarkan jenazah hingga ke tempat persemayaman dan pemakamannya. Saya yakin pihak keluarga besar Lukas Enembe juga tidak menginginkan terjadinya hal seperti ini. Harusnya kita berduka, malah kita harus membersihkan dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh kericuhan ini,” ujarnya.
Brigjen Dedi mengatakan Denkesyah Waena merupakan salah satu fasilitas kesehatan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di Waena dan sekitarnya. Selain itu keberadaannya juga merupakan faskes pertama dalam pelayanan BPJS.
“Dengan kejadian ini pelayanan kesehatan terganggu, fasilitas terbakar habis. Kami harus membangun dari awal. Begitu juga beberapa rumah prajurit yang ikut terbakar dari imbas api yang menjalar dari ruko yang berada di depan jalan,” katanya.
Mengenai kerugian, ujar Dedi, pihaknya masih melakukan pendataan, yang jelas bangunanya terbakar habis.
“Kami masih mendata berapa kerugian negara atas kejadian ini,” ujarnya. (*)