Waropen, Jubi – Ketua Sinode Gereja Kingmi di Tanah Papua, Pdt. Tilas Mom menyatakan, gereja merupakan pertahanan terakhir untuk mempersatukan orang asli Papua (OAP) di Tanah Papua.
Katanya, di tengah pemekaran provinsi dan kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat, gereja mesti berperan menjaga agar orang Papua tidak ikut terpecah.
Untuk itu para pemimpin-pemimpin gereja di Papua, mesti terus menjaga umatnya agar tidak tercerai berai. “Jakarta (pemerintah) boleh membuat pemekaran dan berbagai cara memecah orang Papua. Namun orang Papua tidak boleh pecah. Gereja ini pertahanan terakhir kita orang Papua. Kalau gereja sudah pecah, kita orang Papua habis,” kata Silas Mom kepada Jubi di Waropen, Selasa (19/07/2022).
Silas Mom sependapat dengan pernyataan para bupati dan berbagai pihak, saat pembukaan Sidang Sinode XVIII Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua, di Waren, Kabupaten Waropen pada Senin (18/07/2022).
Ketika itu sejumlah bupati yang hadir, baik kader GKI maupun dari dedominasi gereja lain, meminta para pimpinan GKI tetap mempertahankan kesatuan gereja.
Meski provinsi dan kabupaten/kota di Tanah Papua bertambah, para kepala derah itu ingin Sinode GKI tetap satu.
Katanya, ada dua poin utama yang disampaikan para bupati dan kader gereja saat pembukaan Sidang Sinode XVIII GKI di Tanah Papua.
Pertama, mereka ingin gereja tetap satu, dan jangan ada politik uang dalam proses pencalonan dan dan pemilihan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, periode lima tahun mendatang.
“Ini tandanya teguran dari kader gereja kepada kami para pimpinan gereja, apapun dedominasinya, agar kami pimpinan gereja tidak bertindak atau terpengaruh hal-hal duniawi,” ujarnya.
Ia berharap proses pencalonan dan pemilihan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, yang sedang berlangsung dapat mengikuti aturan yang telah ditetapkan bersama.
Sebab menurutnya, terkadang pemilihan pemimpin gereja, menjadi pemicu pecahnya kesatuan gereja, ketika pihak yang tidak terpilih tak mau menerima hasil keputusan.
“Setelah kalah, dia membentuk klasis atau sinode sendiri. Ini mesti menjadi pembelajaran kepada kita semua, terutama kami para pemimpin gereja,” ucapnya.
Sebagai pimpinan Sinode Gereja Kingmi di Tanah Papua, Tilas Mom berharap gereja yang dipimpinnya dan dedominasi gereja lain seperti GKI, GIDI, dan Baptis tetap utuh atau tidak pecah.
“Kalau kita gereja pecah, orang Papua juga akan pecah. Saya setuju sikap para kader gereja, yang tidak ingin ada perpecahan dalam gereja,” kata Tilas Mom. (*)
Discussion about this post