Enarotali, Jubi – Setelah tahun 2022 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paniai menyekolahkan 10 anak Paniai di SMA Presiden 2 Tanjung Lesung Banten, kini awal tahun 2023 di bawah kepemimpinan Bupati Paniai Meki Nawipa kembali lagi bakal menyekolahkan 25 siswa yang sedang berada di bangku IX SMP ataupun yang telah tamat SMP tahun 2022 untuk melanjutkan ke SMA Presiden 2 Tanjung Lesung Banten.
Untuk memulai proses tersebut, Pemkab Paniai langsung menerima pendaftaran dan tes tertulis selama sehari, Rabu, (4/1/2023) di aula kantor Bupati Paniai, sementara hari Kamis, (5/1/2023) kedua pihak antara Bupati Paniai Meki Nawipa yang didampingi Asisten 2 Setda Paniai Soleman Boma, dan Kepala SMA Presiden 2 Tanjung Lesung Banten didampingi Direktur Presiden School melakukan penandatanganan kontrak selama tiga tahun kedepan yang dilaksanakan di Guest House Enarotali.
Kepala SMA Presiden 2 Tanjung Lesung Banten, Dr. Asep mengatakan, pada kesempatan itu jumlah pendaftar yang diterima cukup melebihi batas normal yang semulanya tidak diduga yakni 96 siswa yang berasal dari kabupaten Paniai, Mimika, Intan Jaya, Deiyai, Dogiyai dan Nabire.
“Yang mengagumkan bagi kami di Paniai adalah dari semula 20 an calon siswa, namun yang terdaftar saat ikut tes tertulis sebanyak 96 calon siswa. Hasilnya dalam Minggu ini akan kami umumkan. Ini merupakan suatu respons yang sangat besar dan siap merekrut sesuai dengan kebutuhan. Paniai memang hebat,” ujar Dr. Asep kepada Jubi di Guest House Enarotali, Kamis, (5/1/2023).
Dirinya melihat dengan rencana disekolahkannya anak-anak Paniai dan lima kabupaten tetangga merupakan suatu niat baik dari Bupati Meki Nawipa untuk terus meningkatkan harapan, keinginan serta cita-cita besar dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di Papua Tengah maupun di seluruh tanah air.
“Saya kagum dengan keinginan besar dari beliau (Bupati Paniai) dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dan ini terbukti hari ini pak Bupati (Paniai) sudah menandatangani kerjasama (kontrak) dengan kami Yayasan Persekongkolan Universitas Presiden yang berada di Jakarta dengan memberikan beasiswa sebanyak 25 siswa dari Paniai dan lima Kabupaten yang ada di sekitar kabupaten Paniai. Dan ini merupakan satu upaya yang sangat luas biasa, dari dari Yayasan sangat menyambut baik,” ungkapnya.
Ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bupati Paniai atas niat baik untuk memberikan kesempatan belajar di sekolah-sekolah terbaik di Indonesia.
“Tidak hanya di SMA Presiden tapi juga sekolah lainnya semoga bisa dilanjutkan ke tahun-tahun berikutnya,” ucapnya.
Meki Nawipa mengatakan senjata yang ampuh adalah pendidikan. Maka ia melihat, satu-satunya cara yang bisa menolong orang-orang di Paniai dan kawasan Meepago hanya melalui jalur pendidikan yang baik, berkarakter, takut akan Tuhan dan bisa membentuk disiplin tinggi untuk membangun negeri ini.
“Hal ini yang membuat kita konsentrasi penuh untuk menyekolahkan anak-anak di SMA Presiden dan sekolah lainnya,” ujar Nawipa.
Meki mengatakan, anak-anak Paniai maupun yang berasal dari lima kabupaten tetangga merupakan sesama orang asli Papua asal Meepago sehingga ia memberikan kepada semuanya untuk mendapatkan kesempatan yang sama.
“Dan langsung dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Paniai atas bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Universitas Presiden. Jadi beasiswa ini 75 persen ditanggung oleh Yayasan Persekolahan Universitas Presiden dan 25 persen dari Pemerintah Kabupaten Paniai. Dan itu tiga tahun penuh dibiayai penuh,” katanya tegas.
Bagi dia, SMA Presiden 2 Tanjung Lesung Banten merupakan salah satunya sekolah yang bagus. Sehingga anak-anak Paniai yang telah dikirim tahun 2022 sudah mulai ada energi baru. “Saya harapkan, setelah tiga tahun atau tamat dari SMA Presiden, mereka bisa lanjutkan di sekolah-sekolah kedinasan seperti IPDN, Akpol, Akmil dan lainnya. Karena itulah kami mengirimkan ke SMA Presiden karena SMA Presiden satu-satunya sekolah yang bisa menyiapkan orang masuk ke sekolah-sekolah kedinasan itu,” katanya.
“Suatu saat saya mau melihat anak-anak Meepago memiliki kemampuan dan karakter yang baik. Setelah mereka selesai sekolah di jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan mereka bisa kembali ke daerah untuk menolong masyarakat dan membangun negeri yang tercinta ini. Kita memulai dan mereka bisa melanjutkan tongkat estafet menuju hari esok yang lebih baik (Aweetako Enaa Agapida),” ungkapnya. (*)