Jayapura, Jubi – Kurikulum Merdeka bisa sukses diterapkan apabila kreativitas guru dan sarana serta prasarana sekolah mendukung. Kurikulum ini juga menekankan bahwa kedepan bukan hanya guru di kelas saja yang berubah, namun juga orang tua siswa.
Hal itu diungkap oleh Kepala Sekolah SD Kristus Raja Dok 5, Kota Jayapura, Anastasia Kunthi Parwito Sari, saat ditemui Jubi, Selasa (10/10/2023) untuk mendapat informasi terkait penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar tersebut.
Anastasia Kunthi mengatakan SD Kristus Raja sudah 2 tahun menerapkan Kurikulum Merdeka ini. “Untuk tahun pertama kelas 1 dan 4 sudah menerapkan terlebih dahulu, setelah masuk tahun kedua sudah ada 4 kelas yang menerapkan Kurikulum Merdeka yaitu kelas 1, 2, 4, dan 5. Untuk kelas 3 dan 6 masih menggunakan Kurikulum 2013 karena mengikuti IKM [Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi]. Dan pada tahun depan semua kelas sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.”
Maria Keta, Guru Kelas 1C di SD Kristus Raja Dok 5, Kota Jayapura menyampaikan perubahan yang dirasakannya setelah penerapan Kurikulum Merdeka. Menurut Maria Keta, guru-guru SD Kristus Raja Dok 5 yang sebelumnya sudah menguasai K13 atau Kurikulum 2013 seperti menjadi pemula kembali dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
“Dalam hal ini guru-guru menjadi pemula untuk Kurikulum Merdeka. Saat perubahan (hasil) belum dirasakan karena baru 2 tahun. Ini merupakan proses belajar bagi para guru sehingga harus mengkaji lebih banyak lagi tentang Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Sementara menurut Rika, salah satu orang tua siswa Kelas 2 SD Kristus Raja Dok 5, mengatakan siswa sekarang menjadi lebih berperan dan lebih aktif karena guru hanya memberikan tugas sehingga siswa terdorong aktif dan kreatif.
Rika mengatakan perubahan yang terlihat ketika siswa diberikan tugas dari sekolah siswa tersebut akan lebih aktif mengerjakan tugas yang diberikan. Sehingga sebagai orang tua ia harus ikut berperan dalam proses belajar siswa di rumah. Menurut dia, siswa berperan dan menjadi lebih aktif tersebut karena guru hanya memberikan tugas.
Namun menurut Rika, perkembangan pelajaran siswa memang belum terlihat karena Kurikulum Merdeka baru saja diterapkan untuk anak kelas 2, “hasilnya mungkin akan dilihat pada semester ini,” ujarnya.
Sementara itu, penerapan Kurikulum Merdeka di SD Negeri Inpres Angkasapura baru saja dimulai awal tahun 2023. Kepala Sekolah SD Negeri Inpres Angkasapura, Hanny Adry Daniel Kawulur saat ditemui Jubi di ruang guru menyampaikan bahwa kurikulum baru ini membutuhkan kesiapan orang tua.
“Yang perlu disiapkan adalah (pihak) orang tua terkait Kurikulum Merdeka, karena ini fleksibel, dan disesuaikan dengan kebutuhan saat ini di sekolah,” kata Hanny Adry.
Dalam Kurikulum Merdeka menurutnya siswa sudah dikenalkan IT [Information Technology atau Teknologi Informasi] sehingga komputer harus disiapkan di sekolah maupun di rumah.
Lebih lanjut Hanny Adry Daniel Kawulur mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka bisa diterapkan jika ada pelatihan-pelatihan atau bimbingan (berbasis) kelompok kerja untuk guru-guru. (*)