Sentani, Jubi – Kepala Dinas atau Kadis Pendidikan Kabupaten Jayapura, Eqhbert Kopeuw, mengatakan pihaknya hanya bertugas melaksanakan program dan peningkatan mutu pendidikan. Persoalan lahan, bangunan, dan infrastruktur sekolah serta penunjang pendidikan menjadi tanggung jawab dinas teknis terkait.
“Program dan peningkatan mutu pendidikan ada banyak hal yang harus dilakukan. Sehingga porsi yang bersifat fisik dan pengadaan lahan, lahan bermasalah, renovasi bangunan, hingga pembangunan gedung sekolah yang baru serta fasilitas pendukung lain nanti ditangani oleh dinas teknis,” jelas Eqhbert Kopeuw saat ditemui Jubi.id di Sentani, Jumat (25/8/2023).
Dikatakan, untuk peningkatan mutu dan pengawasan terhadap seluruh program yang dilaksanakan oleh masing-masing sekolah, setiap hari ada petugas dari Dinas Pendidikan yang mendatangi langsung ke sekolah untuk mendata dan menerima masukan serta keluhan yang menjadi hambatan dalam setiap program yang dilaksanakan.
Menurut Kopeuw, masih ada banyak persoalan lahan dimana aset sekolah berdiri yang belum diselesaikan.
“Data terkait hal ini belum kami miliki, sehingga diharapkan bagian aset, bagian pengadaan tanah, bisa saling berkoodinasi untuk mendapatkan data yang pasti terkait fasilitas pendidikan yang masih berada di atas lahan yang bermasalah,” kata Kopeuw.
“Untuk selesai, mungkin dari pelurusan sejarah kepemilikan hak ulayat. Tetapi, klaim atas tanah dibuktikan dengan sertifikat serta pelepasan adat,” imbuhnya.
Kunjungan ke setiap sekolah, kata Kopeuw, dimulai dari sekolah yang berada di pinggiran wilayah Kabupaten Jayapura seperti di Airu, Kaureh, Lereh, Demta, dan Ravenirara. Pendataan dan klasifikasi masalah, data jumlah siswa dan guru, serta kendala yang dihadapi.
“Dari setiap kerja-kerja yang dilakukan, manfaat dan dampak positif harus diterima oleh setiap guru, siswa, dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Sementara untuk setiap pengusulan, lanjutnya, baik itu renovasi atau penambahan gedung sekolah, pihak sekolah wajib membawa dokumen kepemilikan aset atas bangunan tersebut dan data jumlah siswa serta guru dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan.
“Seperti sekolah di Kampung Muaif, hingga saat ini kami masih menunggu kehadiran kepala sekolah untuk membawa dokumen sekolahnya. Beberapa waktu lalu sudah kami kunjungi sekolah tersebut dan memang kondisinya sangat memprihatinkan,” jelasnya.
Kepala Kampung Muaif, Yulius Kekri, menjelaskan kehadiran pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura ke Kampung Muaif, Distrik Demta, tepatnya di SD Negeri Muaif sudah dilakukan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura pada waktu itu berjanji akan melakukan renovasi terhadap bangunan sekolah ini.
“Kita berharap, kepala dinas baru yang beberapa waktu lalu juga telah mengunjungi sekolah di Kampung Muaif agar bisa melakukan renovasi bangunan sekolah di kampung ini,” ujarnya. (*)