Wamena, Jubi – Ikatan Bidan Indonesia atau IBI cabang Jayawijaya hanya memiliki 150 tenaga bidan untuk melayani 328 Kampung 40 distrik di Jayawijaya. Jumlahnya tak cukup untuk melakukan pelayanan kesehatan.
Hal itu dikatakan ketua IBI Cabang Jayawijaya Anita Ariance Ribka Imbiri, usai merayakan HUT IBI yang ke 72 di gedung Sekolah Minggu Gereja Kingmi Indonesia atau GKI Betlehem Wamena, Pada Sabtu pekan lalu, 1 Juli 2023.
“Kami berharap pemerintah daerah lakukan perekrutan melalui Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja atau P3K oleh pemerintah daerah,”katanya
150 bidan di wilayah itu, tidak semuanya berstatus ASN. Sebagian ada yang masih berstatus pegawai kontrak. Bahkan sebagian bidan ada menempuh karir di tempat swasta.
Imbiri mengatakan idealnya, satu kampung atau desa memiliki satu tenaga bidan. Paling tidak, Kabupaten Jayawijaya membutuhkan 400 tenaga bidan.
Sejauh ini, 150 orang tenaga bidan hanya ditugaskan di rumah sakit umum Wamena serta di beberapa klinik yang ada di wilayah kota dan distrik.
Pihaknya juga berharap, pemerintah daerah bisa mendirikan sekolah pendidikan kesehatan untuk bagi putra dan putri asli Jayawijaya.
“Setelah selesai sekolah, mereka bisa ditugaskan di kampung atau desa masing – masing,” ujarnya.
Asisten I Kabupaten Jayawijaya, Tinggal Wusono mengakui, rasio jumlah bidan untuk melayani masyarakat Jayawijaya memang belum ideal.
Pihaknya sedang mengusulkan dalam formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K.
“Selain itu kita akan lakukan penyusunan kepegawaian supaya ke depannya untuk penambahan tenaga bidan dapat dilakukan penambahan” katanya. (*)