Enarotali, Jubi – Majelis Rakyat Papua – MRP Provinsi Papua Tengah (MRP PT) yang kini sedang melakukan kunjungan kerja ke daerah asal yang kebetulan berada di Paniai menyebutkan bahwa insiden pembakaran kantor distrik Baya Biru oleh oknum masyarakat dan pembuangan serta pembakaran logistik Pemilu oleh oknum penyelenggara tingkat bawah merupakan bukti tidak adanya kesabaran diri.
Hal itu diungkapkan anggota MRP PT dari Pokja Agama Maria Gobai bahwa setelah pihaknya melakukan penelusuran terkait dua kasus itu didapati ikut terbawa emosi sesaat.
“Kami duga itu karena semua pihak terutama penyelenggaraan baik itu PPD maupun PPS tidak bisa sabar. Termasuk juga masyarakat, maunya ikut-ikut arus saja,” kata Maria Gobai kepada Jubi, Selasa (13/2/2024).
Untuk itu ia berharap, kejadian tersebut dijadikan sebagai pelajaran berharga agar kelak tidak terulang lagi.
“Kami sudah ketemu KPU, mereka bilang sudah lakukan bimtek sebanyak tiga kali yang melibatkan PPD, PPS dan KPPS. Tapi terjadi pembuangan dan pembakaran logistik Pemilu, itu artinya kita tidak hargai KPU sebagai pimpinan. Harusnya penyelenggara tingkat bawah harus kembali kordinasi lagi dengan KPU, bukan main hancurkan bahkan bakar. Nah itu artinya oknum-oknum itu tidak bisa sabar,” ungkapnya.
Namun dari pantauan pihaknya, ia menegaskan Paniai aman terkendali pasca-pembakaran kantor distrik dan pembakaran logistik Pemilu.
“Memang Paniai aman, saya yakin dengan kerja keras kita bersama-sama Paniai pasti bisa sukseskan pesta demokrasi ini,” katanya. (*)