Jayapura, Jubi – Pemilih pemula harus bijak dalam mengambil keputusan siapa yang pantas untuk dipilih pada Pemilu 2024 yang akan berlangsung 14 Februari nanti. Pemilih pemula juga harus bisa berpikir kritis melihat visi dan misi calon presiden dan calon wakil presiden, serta calon anggota DPR, DPD, dan DPRD yang akan dipilih.
Demikian disampaikan Diego Romario De Fretes SIP MA, dosen Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Cenderawasih yang dikontak Jubi pada Kamis (8/2/2024).
Berdasarkan data KPU, jumlah pemilih pemula di Indonesia sekitar 13,2 persen. Sedangkan pemilih milenial dan generasi Z (berusia 17-40 tahun) mencapai 56 persen dari jumlah pemilih.
Menurut Diego, pemilih pemula juga harus memiliki persiapan paling dasar lainnya sebelum mencoblos, yaitu harus tahu sejarah pemilihan umum Republik Indonesia.
“Periode Pemilu di Indonesia terbagi menjadi tiga, yang pertama periode Orde Lama, kemudian periode Orde Baru, dan periode Reformasi,” ujarnya.
Pemilu era Orde Lama, jelas Diego, dilakukan pada 1955. Saat itu Soekarno terpilih sebagai presiden Republik Indonesia. Pemilu masa itu diikuti banyak partai politik. Partai politik diberikan kewenangan untuk menetapkan daftar urutan nama-nama calon, mulai tingkat nasional sampai daerah.
Berikutnya periode Orde Baru atau zaman Soeharto pada 1971-1997. Pemilu dilaksanakan di bawah bayang-bayang otoritarianisme. Jumlah partai peserta hanya tiga dan pemilu selalu didominasi partai Golkar.
“Selanjutnya pada masa reformasi pada 1999 sampai saat ini. Pada masa reformasi demokrasi semakin membaik, konsep pemilihan umum beralih dari demokrasi perwakilan menjadi demokrasi langsung yang artinya masyarakat bisa langsung menyalurkan hak pilihnya. Konsep ini sering disebut ‘one man one vote’,” ujarnya.
Saat ini, kata Diego, negara sedang memasuki tahun politik dan semakin dekat pada pesta demokrasi 14 Februari 2024. “Di mana setiap dari kita warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama untuk mengunakan hak suaranya,” ujarnya. (*)
Discussion about this post