Sentani, Jubi – Sebanyak 86 Tempat Pemungutan Suara atau TPS di Kabupaten Jayapura, Papua tidak memiliki akses jaringan internet. Hal ini dinyatakan Idi Amin, Kepala Sub Bagian Teknis Penyelenggaraan dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum atau Kasubbag Tekmas KPU Kabupaten Jayapura di Sentani pada Kamis (18/1/2024).
Berdasarkan pemetaan, Idi Amin menjelaskan pihaknya menemukan sejumlah 86 TPS yang tersebar di 12 distrik dari 19 distrik di Kabupaten Jayapura. Terdapat satu distrik yang semua lokasi TPS-nya tidak memilki akses jaringan internet, yaitu Ravenirara berjumlah delapan TPS. Sementara itu, hampir semua TPS di Distrik Kaureh tidak memiliki akses jaringan internet, yaitu 34 dari 36 TPS. Artinya, hanya dua TPS saja yang bisa akses jaringan internet.
Secara rinci, Distrik Depapre terdapat enam TPS, meliputi Kampung Yapase dan Wambena, masing-masing satu TPS. Kampung Yemena dan Doromena masing-masing dua TPS. Selanjutnya Distrik Kemtuk terdapat satu TPS, yaitu Kampung Benggwin Progo.
Untuk Nimboran terdapat dua TPS yang juga mengalami kendala akses internet, yaitu Kampung Yenggu baru dan Yenggu lama. Begitu juga dengan Nimbokrang terdapat dua TPS yaitu Berab.
Selanjutnya Unurum Guay ada lima TPS, yaitu di Kampung Beneik, Ganusa, dan Guryard masing-masing satu TPS. Sedangkan di Kampung Santosa, terdapat dua TPS. Distrik Demta terdapat empat TPS, yaitu di Ambora dan Yakore masing-masing dua TPS.
Distrik YAPSI, terdapat 19 TPS yang kesulitan mengakses internet, yaitu Kampung Kwarja dan Purnama Jati masing-masing satu TPS. Lalu, dua TPS di Kampung Nawa Mukti, lima TPS di Kampung Ongan Jaya, dan empat TPS di Bumi Sahaja. Tiga TPS masing-masing di Kampung Nawa Mulya dan Taqwa Bangun.
Distik Airu terdapat dua TPS, masing-masing satu di Kampung Pagai dan Kampung Kamikaru. Distrik Gresi Selatan terdapat satu TPS di Kampung Omon. Terakhir, Distrik Yokari ada dua TPS yaitu di Kampung Maruwai.
Untuk mengantisipasi kendala tersebut, Idi Amin menyarankan petugas Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) untuk bergeser ke wilayah terdekat yang memiliki akses internet.
“Misalnya Distrik Ravenirara, KPPS setempat bisa bergeser ke daerah [distrik] terdekat yang memiliki jaringan akses internet, seperti ke Depapre dan Airu bisa ke Genyem atau Nimbokrang,” ujarnya.
Hal itu dikarenakan penggunaan aplikasi Sirekap yang membutuh jaringan internet untuk mengunggah hasil rekapitulasi.
Selain itu, ia menambahkan menghindari server down akibat lonjakan trafik penggunaan Sirekap yang bersamaan, nantinya akan diatur mekanisme, seperti adanya jeda waktu bisa mengatasi hal tersebut. Pemilihan serentak yang dilakukan ini, dengan adanya perbedaan atau selisih waktu dua jam misalnya dengan daerah Jawa, diharapkan bisa membantu.
“Untuk mekanismenya, sementara staf kami sedang pemantapan [Sirekap] atau complain handling di luar kota,” ujarnya. (*)
Discussion about this post