Merauke, Jubi – Sebanyak 716 personel TNI-Polri siap mengamankan Pemilu 2024 di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Jumlah tersebut terdiri atas 436 anggota Polres Merauke dan 280 personel dari Kodim 1707/Merauke.
Kapolres Merauke, AKBP I Ketut Suarnaya, kepada Jubi, Senin (5/2/2024) malam, menyatakan bahwa pihaknya menurunkan 436 anggota untuk mengawal dan mengamankan proses pemilihan anggota legislatif, serta presiden dan wakil presiden pada 14 Februari mendatang.
“Kami, TNI-Polri dalam hal mendukung agenda nasional di 2024 ini sudah sangat siap untuk memberikan dukungan pengamanan sampai nanti terlaksananya kegiatan dengan aman dan lancar,” kata I Ketut Suarnaya.
“Secara teknis sudah kita atur, sampai dengan persiapan pergeseran pasukan nanti. Teman-teman dari TNI juga tentunya sudah menyiapkan hal demikian,” sambungnya.
I Ketut Suarnaya menjelaskan 436 anggota polisi disiagakan di berbagai titik di Kabupaten Merauke di antaranya kantor KPU, Bawaslu, fasilitas publik termasuk di 774 tempat pemungutan suara (TPS).
Untuk daerah kurang rawan, satu personel bisa mengawal dua TPS. Sedangkan untuk TPS dengan kategori rawan, akan ditempatkan dua personel polisi didukung anggota TNI dan Linmas.
“Dalam beberapa hari ke depan, kami juga akan ikut mengawal pergeseran logistik ke 774 TPS yang tersebar di 22 distrik, serta 190 kampung dan kelurahan di Kabupaten Merauke,” kata dia.
Terkait pendistribusian logistik Pemilu 2024, I Ketut Suarnaya berharap agar pihak penyelenggara dan penyedia jasa angkutan dapat benar-benar mematangkan rencana tahapan pendistribusian secara teknis dan terperinci, sehingga proses pergeseran logistik dapat berjalan aman hingga ke 774 TPS.
“Kita berharap bukan hanya TNI-Polri saja, tapi dari pihak penyelenggara dan penyedia jasa angkutan mematangkan secara baik. Ada 774 TPS di Merauke. Kalau tidak direncanakan dengan matang, kita tidak dapat mengindentifikasi hambatan-hambatan, termasuk mengantisipasinya. Maka memang harus dipersiapkan baik teknis pendistribusiannya,” ujar dia.
I Ketut Suarnaya menambahkan hambatan terutama dalam pendistribusian logistik di Kabupaten Merauke adalah kondisi geografis. Faktor alam dan cuaca buruk di perairan Arafura saat ini tentu perlu diperhitungkan atau diantisipasi dengan baik oleh pihak-pihak terkait.
“Masalah rawan terkait dengan logistik Pemilu di Merauke ini yang kami lihat itu lebih terkait dengan alam. Karena pendistribusian logistik melewati lautan dan perairan. Apalagi cuaca yang saat ini kurang bersahabat. Sebenarnya kerawanan itu karena geografis saja,” tutupnya.
Sementara, Komandan Kodim 1707/Merauke, Letkol Inf Bayu Kriswandito, menyebut pihaknya menyiagakan 280 personel. Ratusan personel itu selain mendukung Polres Merauke, juga untuk mengamankan obyek vital seperti kantor-kantor pemerintahan, DPR, PLTD, dan fasilitas lainnya yang perlu dijaga.
“Kemudian personel kami memang sudah tergelar di Kodim Koramil itu yang kita optimalkan untuk mengamankan di lokasi-lokasi TPS yang terdekat. Tentunya kita tidak berada dalam TPS tapi kita bisa memantau keberadaan TPS tersebut dan juga mengamankan pelaksanaan kegiatan saat pencoblosan maupun penghitungan suara,” kata Bayu Kriswandito. (*)
Discussion about this post