Jayapura, Jubi – Menteri Pendidikan Samoa, Seu’ula Ioane Tua’au, mengakui adanya kekurangan guru yang kronis di negara kepulauan atol tersebut dan telah terjadi beberapa tahun ini. Apalagi terdapat pula pelajar kelas atas telah mengajar anak-anak kelas 1 dan kelas 2.
“Brain drain disebut-sebut sebagai alasan utama siswa senior di Samoa mengambil peran sebagai pengajar,” demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Selasa (30/1/2024).
Anggota Parlemen Aleipata Itupa I Luga, Fuaava Suluimālō Amataga, mengatakan pengaduan dilaporkan kepadanya oleh orang tua yang bersekolah di distriknya.
Berbicara pada debat anggaran tambahan di Parlemen, Fuaava menyampaikan kekhawatirannya mengenai adanya siswa kelas 7 dan kelas 8 yang mengajar siswa kelas 1 dan kelas 2.
Menteri Pendidikan Seu’ula Ioane Tua’au membantah klaim tersebut namun mengakui adanya kekurangan guru yang kronis.
Dia mengatakan kementerian tidak tinggal diam dan sudah mempunyai rencana.
Samoa Observer melaporkan bahwa hal ini mencakup guru yang mengajar berbagai mata pelajaran dan menawarkan pelatihan untuk peningkatan kapasitas.
Dia mengatakan dalam beberapa kasus guru akan meminta siswa yang lebih tua untuk menjaga kelas sementara mereka mengajar kelas lain, namun tidak meminta mereka untuk mengambil alih sebagai guru.
Anggota Vaisigano No 1, Niuava Eti Malolo, yakin tidak ada kekurangan tetapi profesi ini tidak memiliki paket gaji yang menarik dan minim sehingga terjadi kekurangan tenaga pengajar. (*)
Discussion about this post