Jayapura, Jubi- Pemilihan Umum (Pemilu) Nasional di Kepulauan Solomon akan dilakukan pada 17 April 2024 dan warga akan segera memilih anggota parlemen nasional. Sejumlah ahli mengatakan warga Solomon butuh pendidikan politik untuk menggunakan hak suara mereka nanti di bilik suara.
Kampanye sedang berlangsung dengan 334 kandidat bersaing untuk memperebutkan 50 kursi. Dari ratusan kandidat itu hanya 21 di antaranya perempuan.
“Kampanye berjalan lancar dengan 334 kandidat bersaing untuk mendapatkan 50 kursi, namun hanya 21 kandidat perempuan,” demikian dikutip jubi.id dari rnz.co.nz, Kamis (11/4/2024).
Dikatakan, banyak yang berspekulasi mengenai siapa yang akan menang, namun tidak banyak yang paham tentang bagaimana pemilu tersebut sangat penting bagi demokrasi.
Perdana Menteri Manasseh Sogavare akan bersaing untuk masa jabatan berikutnya.
Honimae mengatakan para pemilih tidak hanya akan menentukan kepemimpinan politik tetapi juga masa depan proses demokrasi di Kepulauan Solomon. “Ini pertama kalinya dalam 45 tahun kemerdekaan kita mengadakan pemilu serentak, yang berarti pemungutan suara untuk 50 daerah pemilihan nasional dan kelurahan pemerintah provinsi [dilakukan bersamaan],” katanya.
“Sebelumnya, DPRD provinsi menyelenggarakan pemilu secara terpisah dari pemungutan suara untuk kursi parlemen nasional,“ ujarnya.
Namun Provinsi Barat dan Provinsi Choiseul, di barat daya ibu kota Honiara, telah mengadakan pemilihan pemerintah provinsi mereka “sehingga mereka baru akan memberikan suara untuk kursi parlemen nasional pada 17 April 2024”.
Sebanyak 730.000 jiwa penduduk akan ikut memilih, berdasarkan perkiraan resmi pemerintah pada pertengahan 2023 di Kepulauan Solomon.
Honiara, ibukota Negara Kepulauan Solomon terletak di pulau terbesar, Guadalkanal. Nama negara ini diambil dari wilayah Kepulauan Solomon yang lebih luas, merupakan kumpulan Kepulauan Melanesia yang juga mencakup Daerah Otonomi Bougainville (bagian dari Papua Nugini) dan tidak termasuk Kepulauan Santa Cruz.
Honimae mengatakan Kepulauan Solomon tersebar secara geografis dan hal ini menjadi tantangan logistik untuk memastikan setiap orang mempunyai kesempatan untuk memilih.
Dia mengatakan KPU sedang melakukan pengundian surat suara di seluruh negeri untuk pemilu serentak.
Pemungutan suara pertama telah dilakukan di Honiara pada Jumat (5/4/2024) dalam pra-pemungutan suara untuk petugas polisi dan petugas pemilu yang akan bekerja pada hari pemilihan yang meliputi 19 lokasi pra-pemungutan di 10 provinsi.
“Ini merupakan hal yang baru, jadi telah cukup banyak edukasi yang dilakukan oleh KPU dan media selama beberapa bulan terakhir untuk memastikan bahwa orang-orang yang berhak memilih sudah terdaftar dan memahami bagaimana proses tersebut akan berlangsung,” katanya.
“Bagi kami di lembaga penyiaran nasional,” kata Honimae, “Kami telah menyiarkan program dua kali seminggu oleh KPU, termasuk acara talkback yang disiarkan setiap hari Minggu untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan membuka jalur bagi pemilih untuk menelepon dan menyampaikan kekhawatiran dan pertanyaan mereka,” katanya.
Ia menambahkan secara logistik penyampaian informasi ke komunitas terpencil merupakan tantangan sehingga siaran radio menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut.
“Banyak informasi juga tersebar di media sosial tentang pendaftaran, bagaimana persiapannya, ke mana harus pergi, dan kemudian peran kita pada hari pemungutan suara untuk melaporkan bagaimana masyarakat mengakses, sampai ke tempat pemungutan suara. Kami mengerahkan staf kami ke tempat pemungutan suara ibu kota provinsi untuk meliput pemungutan suara di sana,” ujarnya.
Mitra utama Kepulauan Solomon di kawasan dan luar negeri terus mendukung negara itu, termasuk Aotearoa dan Australia. Selandia Baru memiliki hubungan dekat dengan Kepulauan Solomon, yang terakhir membantu Pacific Games serta misi bantuan Aotearoa.
Pekan lalu, Angkatan Pertahanan Selandia Baru mengirimkan Satuan Tugas Gabungan beranggotakan 200 orang ke Honiara untuk membantu pemilu. HMNZS Canterbury dan dua helikopter dikerahkan.
Menteri Luar Negeri Winston Peters dan Menteri Pertahanan Judith Collins mengatakan bantuan tersebut menyusul permintaan dari Komisi Pemilihan Umum Kepulauan Solomon.
Peters mengatakan ini adalah bagian dari program dukungan pemilu senilai $10,8 juta yang diumumkan oleh Pemerintah pada Januari 2024.
Ia mengatakan bantuan tersebut mencakup persiapan, pengelolaan, dan dukungan teknis dari Komisi Pemilihan Umum Selandia Baru, serta misi pemantau independen.
“Ini adalah kesempatan bagus bagi personel kami untuk kembali bekerja sama dengan pemerintah Solomon dan bersama rekan-rekan Australia dalam mendukung perdamaian dan keamanan regional,” katanya.
Ia menjelaskan kontribusi Selandia Baru secara keseluruhan akan mendukung komisi tersebut dalam memimpin penyelenggaraan pemilu yang aman dan sukses. Hal itu menunjukkan komitmen Selandia Baru terhadap demokrasi yang tangguh di Kepulauan Solomon dan kawasan Pasifik yang lebih luas.
Kontingen Selandia Baru berkumpul di Pelabuhan Tulagi di Honiara untuk memperingati tenggelamnya HMNZS Moa pada PD II pada 7 April 1943 oleh Jepang, yang menyebabkan lima orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.
Bantuan UNDP
Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) telah menyelenggarakan serangkaian pelatihan pra-pemilihan untuk 17 organisasi masyarakat sipil dan provinsi (CSO) sebagai bagian dari Proyek Penguatan Siklus Pemilu di Kepulauan Solomon (SECSIP).
UNDP didukung oleh Uni Eropa dan Australia mengintegrasikan pengalaman langsung masyarakat sipil dengan para ahli pemilu dalam kampanye penjangkauan kesadaran ini.
Seorang pejabat PBB mengatakan kepada PMN News bahwa tujuannya adalah untuk “mengkomunikasikan secara efektif dan mempromosikan pemilu yang adil dan transparan di seluruh negeri.
“Inisiatif ini juga menggarisbawahi pentingnya partisipasi yang terinformasi dalam proses pemilu, memberdayakan individu untuk lebih aktif terlibat dalam proses demokrasi.”
Tiongkok juga membantu Kepulauan Solomon di tengah kekhawatiran yang disampaikan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, Australia dan Selandia Baru, mengenai meningkatnya pengaruh Tiongkok di Honiara.
Sogavare, yang mengakhiri hubungan 36 tahun Kepulauan Solomon dengan Taiwan demi Tiongkok tak lama setelah memenangkan pemilu tahun 2019, meluncurkan upaya kontroversialnya untuk terpilih kembali pada Desember.
Dia juga menuduh Washington dan “agen-agen Barat” berusaha “merobohkan” pemerintahannya. Amerika telah mengkritik Sogavare sejak dia menandatangani pakta keamanan dengan Beijing pada awal 2022.
Dia mengatakan kepada Parlemen bahwa Kepulauan Solomon berada di pusat “perang geopolitik” antara Tiongkok yang sedang berkembang pesat dan negara-negara Barat yang dia gambarkan sebagai “orang-orang yang sombong”.
“Polisi Australia, yang memberikan pengamanan pada Pacific Games 2023, akan tetap berada di Honiara hingga Juni,” kata Sogavare. Tim pemantau pemilu dari Australia juga telah tiba di Kepulauan Solomon.(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!